Tuesday, August 24, 2010
Monday, August 9, 2010
Super Geniuses : Isaac Newton, Masa Kecil yang Kreatif
In the school Newton attended, the students that were more intelligent sat in the front, and the less intelligents at in the back. Guess where Newton sat? He occupied the back.
His teachers doubted that Isaac would ever amount to anything(www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/mathematicians/Newton). He did a wonderful job of showing them up. Because of Newton's appearance of not wanting to learn, his mother removed him from school at fourteen and brought him home. Before he was taken out of grammar school he had created many interesting and useful gadgets.
One of these toys was a model windmill. After school Isaac would stopby a windmill that was going up in the town. He spent many hours watching it, and he thought he could build a wind mill just as good as the men (Hitzeroth and Leon, 15). He soon built one and enjoyed showing it off to the children at school (Hitzeroth and Leon,15). [picture B, Importance of Isaac Newton, 15]
He also spent time making a waterclock. This contraption was four feet tall. It worked by dripping water from one cup toanother filled with a wooden float. When the float rose, the hand on the clock rotated. Since there wasn't the need for the minute hand back then (people hadn't grown to becoming as attached to the concept of exactness in time yet), Newton's invention became very useful around the house. [picture C, Importance of Isaac Newton, 14]
Another thing he created were lanterns to fly on his kites. He would tie the small lanterns to his kite, fly them in the darkness of night. Hitzeroth and Leon said this caused the town folks to believe there where demons in the skies, but then they soon realized itwas just Isaac at his games again.
Thursday, July 22, 2010
Kereta Api Super Cepat Shinkansen
Naik kereta api, tut.. tut.. tuuutt.
Jepang sudah punya kereta super cepat Tokaido Shinkansen dari tahun 1964. Kecepatannya awalnya? 210 km/jam, 2 kali lipat kecepatan semua kereta Indonesia sekarang yang rata-rata cuma 80-100 km/jam. Itu tahun 1964!
Kecepatannya sekarang sudah mencapai minimal 300 km/jam, kecepatan yang sangat tinggi dengan tanpa suara dan tanpa guncangan samasekali. Dari tahun berapa proposal awalnya sudah diperbincangkan? Tahun 1930, dengan nama project, Ressha, artinya dalam bahasa Jepang, kereta peluru.
China juga sekarang sudah punya jaringan kereta super cepat yang super canggih ini. Indonesia mimpi aja ngga berani. Keunggulan Indonesia sekarang adalah kita sudah punya kereta yang dua tingkat, yaitu satu di dalam, tingkat dua ada di atap... Buat yang ingin tahu kenapa China majunya begitu cepat, padahal tahun 1980 masih melarat, baca aja : China's Megatrends, John & Doris Naisbitt, di Gramedia, Rp 60.000, Highly Recommended.
Sunday, July 18, 2010
UCAV, Era Pesawat Tempur Tanpa Awak
Saturday, July 17, 2010
Friday, July 16, 2010
Polemik Seks Indonesia. Selesai.
Bangsa ini mempunyai banyak pemimpin, para cendekiawan, orang-orang pintar, profesor yang membaca 1000 buku, kaum alim ulama, juga orang-orang yang peduli dengan keadaan bangsa ini. Mereka mungkin seharusnya bisa mencerahkan bangsanya, memudahkan rakyatnya melihat suatu masalah, membantu pemecahannya, dan membuat bangsa ini menjadi lebih baik, lebih tercerahkan, menjadi makin maju.
Tapi kadang, pencerahan itu tidak datang-datang, masalah-masalah sepele saja dibahas berlarut-larut. Bikin pusing banyak orang dan seluruh bangsa ini jadi tidak fokus. Sementara bangsa-bangsa lain sibuk mengembangkan sains dan teknologi, sudah bersiap-siap menembus luar angkasa, mengembangkan teknologi berskala partikel atom, dan bangsa ini terus saja sibuk membicarakan hal remeh.
Contohlah masalah persepsi seksualitas di bangsa ini. Kalau anda melihat debat orang-orang pintar di tivi, dijamin anda akan malah bingung dan makin emosi. Bila mengharapkan pencerahan disana, anda akan kecewa. Saya pun akhirnya bosan. Ini harus berakhir. Sekarang, silakan saja anda memperhatikan pandangan sederhana ini.
Seksualitas itu adalah anugrah Allah.
Mungkin itu adalah salahsatu hadiah terbaik Allah pada umat manusia yang begitu disayangi dan dicintainya. Allah, yang menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, lengkap dengan segala "perlengkapannya". Jelas kan? Oke. Tubuh manusia indah? Jelas dong. Itu kan ciptaan Allah. Malah mungkin manusialah ciptaannya yang terbaik dan terindah.
Tapi Allah hanya mengingatkan, agar tiap anugrah-Nya dijaga dengan kebijaksanaan dan kedewasaan. Agama mengingatkan kita agar tidak berlebihan, tidak kelewat batas. Kalau kelewat, ada efeknya.
Contoh : makan. Makanan itu rizki Allah. Tapi kalau berlebihan, ada efeknya. Mengolah makanan dalam perut perlu energi besar, dan oksigen yang terpakai dari otak ke perut membuat kita mengantuk, jadi tidak produktif.
Kalau makanan tidak dijaga, anda sudah tahu sendiri akibatnya. Kita bisa kena penyakit dari yang ringan sampai yang berbahaya, dari jantung, kanker, sampai diabetes. Mau kena diabetes? Allah dan Rasulullah, yang begitu mencintai kita mengingatkan agar kita bisa menikmati anugerah itu, tanpa perlu merasakan resikonya. Sekarang kita malah punya konsep sendiri, namanya diet.
Lalu perhatikan hutan. Hutan juga anugrah Allah. Diberikan buat manusia, demi kebahagiaan dan kesejahteraannya. Tapi kalau digundulin, apa efeknya? Banjir, dan global warming. Jelas kan?
Bagaimana dengan seks? Apa efeknya?
Seks yang tidak bertanggung jawab berubah jadi seks bebas, seks berubah jadi pornografi. Pornografi adalah seks yang kelewat batas, dan akan ada efeknya.
Apa efeknya? Moral? Etika? Dosa? Semua itu mungkin hanya abstrak di benak banyak orang. Tapi anda akan melihat efeknya yang begitu riil. Begitu riilnya sehingga Presiden SBY harus segera melakukan rapat strategis untuk membahas ini.
Bayangkan anak sekolah, mungkin keponakan kita, mungkin anak kita. Di meja belajarnya di satu sisi ada buku-buku fisika, matematika, kimia, bahasa Inggris, dan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Tapi di sisi lainnya, ada sebuah majalah, bersampul depan perempuan cantik, dengan pose yang menantang (berantem), dengan busana minim.
Akibatnya? Semua buku-buku sekolahnya tidak akan dipedulikannya lagi. Rumus matematika, dan kata-kata bahasa Inggris? Siapa peduli? Pikiran dan nafsunya sudah terperangkap dalam imajinasi tentang perempuan itu. Maka hancurlah anak itu. Dia akan gagal di pelajaran sekolahnya, ujiannya.
Karena pikirannya sudah tidak bisa fokus, dia akan susah mengembangkan dirinya, susah berprestasi, akhirnya dia akan susah cari kerja, susah punya karir yang maju. Hidup dan masa depannya hancur. Kalau anak itu gagal dalam hidup, dia akan merasakan neraka sebelum dia masuk neraka.
Sekarang bayangkan ini. Bagaimana kalau jutaan anak Indonesia sudah terbiasa melihat pornografi? Bangsa ini akan gagal, becoming a failed state. Bukan karena azab dari Allah, tapi karena seluruh bangsa ini gagal fokus.
Sementara anak-anak Indonesia sibuk mencari Miyabi, anak-anak Singapura, Malaysia, China, Amerika, Israel, Thailand sibuk belajar nanoteknologi, bioteknologi, astronomi, dan algoritme software. Ekonomi Indonesia di masa depan akan gagal bersaing, dan akan mengalami deteriorasi perlahan-lahan tapi strategis dan masif. Kehancuran tinggal menunggu waktu saja.
Orang dewasa keranjingan pornografi? Sebagai orang dewasa, kita punya banyak hal untuk dipikirkan, sekaligus potensi dahsyat untuk menjadi manusia yang lebih sukses, dan lebih bahagia.
Kita harus memikirkan anak kita, pertumbuhan dirinya, dan masa depannya. Kita ingin anak kita tercinta itu berhasil. Kita perlu membahagiakan istri kita, berkomunikasi, berbagi, saling menyayangi. Kita ingin keluarga yang bahagia. Keluarga yang membuat hari-hari kita cerah, optimis, dan bisa mendukung kita dalam menghadapi hidup.
Kita perlu memikirkan masa depan usaha kita, karir di kantor. Kita bisa belajar dari atasan kita, kita bisa banyak membaca buku tentang bisnis dan manajemen. Kita bisa ikut kursus manajemen atau leadership. Itu semua memerlukan energi. Tapi kalau kita sudah kecanduan pornografi, semua itu akan hilang. Daripada pusing mikirin semua, mending santai lihat video. Dan hancurlah segala potensi kita untuk sukses dan bahagia. Jadi jangan sampai terjebak pornografi, raihlah impian anda untuk hidup yang benar-benar menyenangkan.
Dan pernyataan bahwa orang dewasa boleh menonton pornografi adalah sebuah paradox yang menggelikan. Orang yang sudah dewasa, seharusnya sudah mengetahui mana yang baik dan tidak baik untuk dirinya. Thus, dia tidak akan merusak dirinya dengan pornografi. Jadi yang menonton pornografi pasti tidak dewasa. Nangkep nggak nih?
Dan bila moral bangsa sudah tidak terjaga, maka penyakit terbesar peradaban itu akan datang. Kalau seluruh bangsa ini rendah kapabilitasnya, tapi tidak terkendali nafsunya, bagaimana mendapatkan semua kesenangan dunia itu, harta, tahta, dan wanita? Mudah. Dengan cara curang, maling, korupsi, mengambil apa yang bukan haknya. Saat ini, jutaan anak Indonesia sedang terbentuk menjadi koruptor-koruptor masa depan. Dan peradaban Indonesia akan segera hancur. Pornografi tidak apa-apa? Silakan pikir ulang betul-betul pak.
Sejarawan besar Arnold Toynbee pernah mengatakan ini, "Civilizations die from suicide, not by murder". Peradaban-peradaban besar hancur tidak karena kerusakan dari luar, tapi hancur dari dalamnya sendiri. Bahkan bandingkan dengan teroris. Sebuah peradaban tidak ada yang hancur karena teroris walaupun itu bangsa Barbar atau Mongol. Peradaban-peradaban itu akhirnya kolaps, karena sudah tidak bisa mengendalikan moral dan fokusnya. Mereka sudah lemah, dan para teroris hanya menyediakan the last final blow bagi akhir peradabannya itu.
Di masa lalu, di abad 8-12, peradaban terhebat dan paling maju di dunia, bukan Barat, bukan Eropa atau Amerika. Peradaban terhebat di dunia adalah peradaban Islam di Baghdad. Sekarang sudah tidak tersisa lagi. Sudah terlupakan, bahkan banyak orang-orang Islam pun yang tidak mengetahuinya. Kita mungkin pernah mendengarnya, dalam cerita-cerita dongeng "1001 Malam", tentang sebuah kerajaan yang begitu megah dan berlimpah kekayaan.
Menjelang akhir kejayaannya, ada seorang khalifah bernama Al-Mutawakkil yang punya dua hobi. Pertama membangun istana-istana megah. Kedua, mengkoleksi wanita-wanita cantik dari seluruh dunia. Di Haremnya yang luas, dia mempunyai simpanan perempuan cantik sampai sebanyak 4000 orang (Hitti, Sejarah Ringkas Dunia Arab). Semua pejabat-pejabatnya punya hobi yang sama.
Lalu siapa yang sempat memikirkan rakyatnya? Bangsanya? Masa depan kerajaannya? Korupsi juga jadi merajalela, semua orang berebut ingin kaya bagaimanapun caranya. Sampai akhirnya ekonomi yang tadinya maju jadi kolaps. Peradaban Islam makin lemah, sampai akhirnya, pasukan Mongol yang menguasai Timur Jauh melihat kesempatan besar untuk melindas kerajaan yang sudah lemah itu untuk selama-lamanya.
Pada Januari 1258, ratusan ribu pasukan Mongol menyerang Baghdad bak banjir tsunami raksasa menerjang pantai yang landai tanpa halangan. Baghdad yang megah dibakar, diratakan dengan tanah. Laki-lakinya dibunuh secara masal, dan perempuan-perempuannya mengalami nasib yang lebih buruk dari kematian. Itulah akibatnya yang terdahsyat kalau kita tidak sadar apa pentingnya menjaga moral.
Sekali lagi mari kita ingat point-pointnya.
Pertama, seksualitas adalah anugerah Tuhan. Itu untuk kebahagiaan manusia tapi ada caranya. Itu saja. Kedua, seks bebas dan pornografi adalah anugerah Tuhan yang diselewengkan, digunakan tanpa kecerdasan, tanpa kebijaksanaan, tanpa kedewasaan, dan tanpa tanggungjawab. Ketiga, Seksualitas yang tidak bertanggungjawab bisa merusak diri, merusak masa depan, bahkan merusak peradaban bangsa.
Sudah begitu jelas kan? Masih pingin ribut polemik video emang artis? Pengaruh atau tidak pengaruh? Bersalah atau tidak bersalah? Sekarang sudah berapa puluh juta anak Indonesia yang menonton video itu?
Sunday, July 4, 2010
PIDATO TERHEBAT PRESIDEN SBY!
Ketika saya mendengar berita bahwa Presiden SBY juga pernah berpidato tentang sains dan teknologi, serta bagaimana bangsa-bangsa maju menjadi unggul karena kemajuan teknologi, saya segera mencarinya di internet. Akhirnya saya menemukannya. Dan ternyata ini betul-betul salahsatu pidato paling hebat dan visioner yang pernah saya dengar, dari pemimpin dunia manapun. Betul-betul mencerahkan.
Dan mudah-mudahan, dari pidato dan visi yang tercantum dalam pidato ini, bangsa Indonesia, juga akan segera memasuki jaman pencerahan, jaman kebangkitan baru melalui keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selamat menikmati visi besar Indonesia ini.
Assalamu’alaikum Wr Wb
Salam sejahtera untuk kita semua,
Marilah kita bersama-sama, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita tetap diberi kekuatan, dan insya Allah kesehatan, sehingga kita dapat bertatap muka dalam kesempatan yang membahagiakan ini.
Melalui kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para ilmuwan terkemuka Indonesia yang tergabung dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), atas pemikiran, kajian, dan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Kemajuan yang kita capai hingga hari ini, tentu tidak terlepas dari kontribusi saudara semua.
Saya juga menyampaikan penghargaan yang tinggi atas pernyataan Presiden Barack Obama, yang baru saja dibacakan oleh Duta Besar Cameron Hume. Pandangan yang konstruktif dan ajakan positif Presiden Obama untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang Iptek, pendidikan, energi dan perubahan iklim patut kita sambut dengan baik. Namun kita semua juga merasa prihatin bahwa US Science and Technology Special Envoy, Mr. Bruce Alberts, yang semula akan hadir di sini mengalami musibah kecelakaan. Mari kita doakan, agar Mr. Bruce Alberts dapat lekas pulih kembali seperti sediakala.
Saudara-saudara, Kita sungguh berharap, pertemuan ini dapat merintis jalan ke arah peningkatan kerja sama antara Indonesia-Amerika Serikat, di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia dan Amerika Serikat kini sedang aktif menggarap suatu Kemitraan Strategis baru: yaitu suatu kemitraan komprehensif, yang mencakup kerja sama dalam berbagai sektor penting bagi kedua negara. Dalam kaitan ini, kerja sama di bidang pendidikan dan teknologi menjadi bagian penting dari kemitraan strategis kedua negara. Insya Allah, Kemitraan Komprehensif ini dapat diresmikan dalam kunjungan Presiden Barack Obama ke Indonesia yang direncanakan tahun ini.
Saya juga menyambut baik pernyataan Presiden Obama di Kairo bulan Juni tahun lalu, bahwa Amerika Serikat kini berkomitmen untuk membangun kemitraan baru—“a new beginning”—dengan dunia Islam, yang di antaranya mencakup kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting karena beberapa hal : PERTAMA, memang, kalau kita ingin membangun suatu peradaban dunia (global civilization), kita perlu terus membangun jembatan antar-peradaban, terutama di antara dunia Barat dan dunia Islam. Semua pihak harus berperan aktif menyebarkan soft power, yang akan memperkokoh landasan bagi perdamaian dunia.
KEDUA, Islam tidak pernah bertolak belakang atau memusuhi ilmu pengetahuan–bahkan Islam selalu selaras dengan ilmu pengetahuan. Bahkan, puncak kejayaan Islam sebagai peradaban dunia yang paling maju di Abad ke-13 justru terjadi, karena umat Islam membuka diri dan mengejar ilmu pengetahuan di manapun. Dengan pusat peradaban di Baghdad, umat Islam mencatat berbagai kemajuan dan penemuan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sampai sekarang kita rasakan manfaatnya: kompas, anestesi, aljabar, optik, astrologi, irigasi, navigasi, kimia, teknik sipil, rumah sakit pertama, dan kapal-kapal perdagangan. Pesan dan pelajaran sejarah ini masih tetap relevan–bahkan semakin relevan–sekarang: “siapa yang mau maju, harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dan KETIGA, tidak akan pernah ada the second Islamic renaissance di Abad ke-21, tanpa penguasaan umat Islam di bidang iptek. Meskipun terdapat kemajuan di beberapa komunitas Islam, sebagian besar umat Islam saat ini masih tertinggal dalam pencapaian Millenium Development Goals, dan Human Development Index, masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, serta masih termarginalisasi dalam era globalisasi. Masih banyak umat Islam yang terlalu bernostalgia terhadap kejayaan di masa lalu, tanpa memahami bahwa peluang untuk maju dan berkarya di depan mata justru jauh lebih besar.
Sewaktu saya berpidato di Harvard University akhir tahun lalu, dan juga dalam artikel The Economists yang saya tulis, saya menekankan bahwa Abad ke-21 tidak harus mengikuti skenario “clash of civilizations”. Abad ke-21 justru dapat kita wujudkan menjadi suatu “confluence of civilizations”, di mana seluruh peradaban dunia–apakah Barat, Islam, Timur–dapat hidup berdampingan secara damai, dan dapat saling memperkaya dan melengkapi. Kita yakini bahwa hal ini bukan sebuah utopia, tetapi suatu visi yang realistis and achieveable vision.
Hadirin yang saya hormati,Mari kita memulai dengan suatu preposisi: “Abad ke-21 akan menjadi abad paling inovatif dalam sejarah umat manusia”. Disadari atau tidak, kita sedang berada dalam arus perubahan sejarah yang sangat dahsyat. Ada yang menyatakan bahwa arus perubahan dalam 10 tahun mendatang, akan lebih deras daripada perubahan dalam 100 tahun terakhir.
Kita lihat saja komputer, internet dan telepon selular. Di awal tahun 1990an, email, komputer dan handphone hanya dinikmati oleh segelintir orang. Kini, 20 tahun kemudian, di seluruh dunia, 1,4 milyar orang telah mempunyai e-mail, ada 1 miliar komputer, dan 3,3 miliar pengguna handphone–sekitar separuh dari jumlah penduduk dunia. Proses ini akan terus berkembang.
Kita meyakini bahwa di paruh kedua Abad-21, sebagian besar umat manusia akan terjamah oleh komputer, internet dan handphone. Peradaban manusia juga sering berubah karena ide-ide dan penemuan-penemuan baru. Penemuan bubuk mesiu menimbulkan transformasi militer dengan segala implikasi politiknya. Penemuan mesin uap memulai revolusi industri dan mengubah sejarah Eropa. Penemuan vaksin di abad ke-18 mengubah ilmu kodokteran dan menyelamatkan jutaan umat manusia. Penemuan reaksi fisi nuklir menghasilkan bom atom dan senjata nuklir yang dapat memusnahkan umat manusia.
Berbeda dari abad-abad sebelumnya, perubahan yang kita alami di Abad ke-21 akan bergerak sangat pesat. Misalnya: dalam kurun waktu hanya sekitar 100 tahun, manusia dapat bergerak dari kecepatan kuda, ke kecepatan mobil, ke kecepatan jet, ke kecepatan suara, dan bahkan sudah mendarat di bulan. Sejumlah negara–baik besar maupun kecil—yang dulu dikenal sebagai “negara miskin” kini telah melejit menjadi ekonomi yang unggul.
Indonesia sendiri, yang dulu pernah menjadi salah satu bangsa paling miskin di Asia, kini telah menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G-20. Kita juga melihat perubahan pesat ini di bidang lingkungan, khususnya perubahan iklim. Semenjak revolusi industri di Eropa 200 tahun lalu, karena ulah manusia, terutama di negara-negara industri maju, suhu dunia telah naik sekitar 0,6 derajat celcius. Konsentrasi karbondioksida meningkat 36%, dan lapisan ozon semakin menipis. Kalau kita tidak cepat mengatasinya, suhu dunia bisa naik 4 derajat Celsius dan membawa malapetaka bagi umat manusia dan bagi planet bumi—rumah kita satu-satunya.
Dalam menghadapi arus sejarah yang dahsyat ini, saya yakin sekali bahwa dalam Abad ke-21 yang akan menjadi the most powerful driver of change adalah teknologi. Apakah itu bangsa, perusahaan, komunitas, atau individu, the biggest driver for change adalah teknologi.
Dewasa ini, kita semua telah melihat dan merasakan: porsi teknologi dalam PDB kita semakin besar. Porsi Teknologi dan know-how semakin menonjol, apakah itu untuk pertanian, industri, perdagangan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertahanan, jasa, dan lain-lain. Makin nyata, pertumbuhan ekonomi dan daya saing sebuah bangsa sangat disumbang oleh penguasaan teknologi. Inilah yang sering disebut sebagai “Intangible Intellectual Resources”, atau “Knowledge Capital”.
Kecenderungan ini akan terus menguat, karena proses pengembangan teknologi tidak akan pernah berhenti. Dalam abad yang sangat progresif ini, kita tidak bisa lagi hanya mengutuk masa lalu atau menyalahkan orang lain. Kalau kita gagal, itu adalah kesalahan kita sendiri, karena kita tidak mampu membaca tanda-tanda zaman. Kalau kita kelak tampil unggul di depan yang lain, itu terjadi karena kerja keras dan kemampuan kita dalam beradaptasi.
Saudara-saudara, Karena itulah, kunci dari keunggulan Indonesia di Abad ke-21 adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu penyebab bangsa kita terbelakang selama ratusan tahun adalah, karena nenek moyang kita tidak mendapatkan akses terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari belahan dunia lain. Sebelum kebangkitan nasional tahun 1908, pada saat Eropa mendominasi dunia, Jepang mengalami Restorasi Meiji, Amerika Latin menikmati masa kemakmuran, Amerika Utara tumbuh pesat, dan Kerajaan Islam Otoman berjaya, bangsa Indonesia masih terisolasi dalam penindasan kolonialisme, dan rakyat kita tenggelam dalam kebodohan dan kemiskinan.
Abad ke-20 adalah abad kebangkitan nasional, abad kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Kunci sukses kita untuk mencapai itu tiada lain adalah persatuan. Kita mutlak membutuhkan persatuan untuk melawan penjajah, untuk mempertahankan kemerdekaan, untuk menangkal separatisme, untuk menjaga keutuhan wilayah, untuk membangun perekonomian, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan untuk mengembangkan jati diri bangsa. Itulah perjuangan kita di Abad ke-20.
Di Abad ke-21, situasinya telah berbeda: Hakikatnya, Indonesia tidak punya musuh, dan tidak ada negara lain yang memusuhi Indonesia. Politik bebas aktif Indonesia kini diabdikan untuk mewujudkan “a million friends, zero enemy”. Abad ke-21 adalah abad keunggulan, dan kunci sukses untuk mencapai itu adalah inovasi. Kita memerlukan inovasi untuk memerangi kebodohan, untuk mengentaskan kemiskinan, untuk memacu pertumbuhan dan produktivitas, dan untuk menjadi bangsa yang terhormat, maju dan kompetitif.
Saudara-saudara, Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa adalah hasil dari suatu kerja besar yang terencana dan berkesinambungan. Sesungguhnya pula merupakan bagian integral yang dinamis dari sebuah peradaban (civilization).Teknologi tidak bisa dimimpikan dan didatangkan begitu saja—bukan seperti membeli barang di supermarket. Mungkin satu dua teknologi bisa dibeli seperti itu—namun tidak untuk mencapai technological society, dan juga knowledge society.
Untuk menjadi bangsa yang menguasai iptek, kita harus bisa menempatkan inovasi sebagai urat nadi kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus bisa menjadi Innovation Nation —BANGSA INOVASI! Rumah bagi manusia-manusia yang kreatif dan inovatif.
Untuk mencapai kondisi seperti itu ada sejumlah hal penting yang harus kita bangun dan lakukan. Pertama, adalah mengubah mindset. Ingatlah, innovation is a state of mind. Inovasi itu adalah suatu semangat, suatu energi, dan suatu etos. Semua fenomena sejarah—apakah itu peradaban Islam, Renaissance di Eropa, Restorasi Meiji di Jepang, tampilnya Amerika sebagai superpower, “the rise of” Cina dan India—semuanya dimulai dengan suatu semangat, dan terbangunnya mindset baru, yang kemudian menghasilkan berbagai inovasi baru, dan yang akhirnya mengakibatkan transformasi besar-besaran.
Karena itulah, kita di Indonesia harus bisa mengembangkan budaya unggul—a culture of excellence—baik di birokrasi, di universitas, maupun di sektor swasta. Sistem dan lingkungan nasional kita harus bisa melahirkan inovator-inovator yang kreatif. Ini semua akan terwujud jika masyarakat kita, kita semua, benar-benar menghargai kerja keras kaum peneliti, ilmuwan, dan inventor.
Mereka harus bisa menjadi ikon masyarakat, dan bukan menjadi catatan pinggir, apalagi hidup tanpa penghormatan, tanpa apresiasi, dan tidak sejahtera. Ilmuwan, peneliti dan inovator harus berada di garis terdepan perubahan nasib bangsa, dan menjadi Pendekar Keunggulan.
Inovasi juga menuntut sikap open-mind dan risk-taking, bukan sikap yang kaku dan dogmatis. Komunitas iptek Indonesia harus berwawasan jauh lebih terbuka dan lebih progresif dari masanya, dan dari masyarakat, untuk mengembangkan ilmu dan teknologi. Dalam era globalisasi dewasa ini, Nasionalisme kita dicerminkan bukan dalam tindakan melawan atau menutup diri dari dunia, namun dalam kemampuan untuk menyerap ilmu dan teknologi dari manapun untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Karena itulah, kita bercita-cita agar Indonesia menjadi bagian integral dari komunitas ilmuwan dunia. Kita berharap sebanyak mungkin ilmuwan Indonesia mengadakan riset, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Saya ingin ilmuwan Indonesia bahu membahu dengan ilmuwan internasional, dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan umat manusia. Kita harus aktif bukan saja menyerap ilmu dari dunia, namun juga menyumbang ilmu untuk dunia. Itulah mindset yang akan mengantarkan kita menjadi Innovation Nation.
Saudara-saudara faktor kedua adalah, selain didukung mindset yang tepat, inovasi juga memerlukan Investasi dan Insentif. Inovasi tidak datang dari langit, namun memerlukan inkubator-inkubator—di lingkungan pemerintah, universitas, perusahaan, dan lain-lain. Mau tidak mau, harus ada sumberdaya dan dana yang cukup, serta program yang berkesinambungan.
Pada awal saya mengemban amanah rakyat, saya menyadari bahwa alokasi dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D-research and development) di Indonesia pada tahun 2005 masih rendah – yaitu sekitar Rp 1 trilyun. Karena itulah, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan porsi itu menjadi lebih memadai, dan syukur alhamdullilah pada tahun 2010 dapat kita tingkatkan menjadi Rp 1,9 triliun.
Tentu saja jumlah inipun masih harus terus kita tingkatkan. Namun, perlu diingat, sumberdaya dan dana penelitian dan pengembangan tidak hanya berasal dari APBN, tetapi juga mesti dianggarkan oleh dunia usaha yang juga memerlukan inovasi di perusahaannya masing-masing. Pendanaan dari kerjasama internasional juga merupakan alternatif yang makin terbuka.
Sementara itu saya berpandangan, bahwa cara penting untuk membangun inovasi adalah melalui pengembangan enterpreneurship. Kita semua tahu bahwa enterpreneurship identik dengan inovasi, risk-taking, peluang, dan dinamisme. Di Amerika, Cina, India, Jepang, Korea, dan Singapura, kita melihat bahwa inovasi tumbuh pesat sejalan dengan merebaknya enterpreneurship. Yang juga penting diingat: kita tidak harus selalu menjadi inventor teknologi baru. Namun kita harus cerdik mencari, menyerap dan mengembangkan teknologi baru untuk pembangunan Indonesia. Bahkan, sering terjadi, pihak yang lebih cerdik mendayagunakan teknologi bisa lebih maju dari pihak yang menemukan teknologi itu sendiri.
Faktor ketiga adalah, kebijakan pemerintah dan kolaborasi. Kalau kita lihat dari bukti-bukti empiris, hampir semua inovasi teknologi merupakan hasil dari suatu kolaborasi, apakah itu kolaborasi antar-pemerintah, antar-universitas, antar-perusahaan, antar-ilmuwan, atau kombinasi dari semuanya. Karena itulah, networking antara inkubator menjadi sangat penting.
Saya mendorong ilmuwan Indonesia untuk menjalin networking dan kolaborasi yang seluas-luasnya dengan lembaga penelitian, lembaga kajian dan universitas manapun di dunia, karena ini adalah kunci sukses bagi masa depan kita. Salah satu ciri Era Globalisasi dewasa ini adalah keniscayaan untuk sebuah knowledge-sharing antar bangsa.
Hadirin sekalian yang saya hormati, Dunia kini boleh dikatakan sedang panen teknologi. Namun perlu diingat, teknologi yang kita cari dan pilih haruslah tetap relevan dengan tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang dan ke depan. Tantangan itu antara lain adalah : pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan energi, pemeliharaan lingkungan hidup, peningkatan industri, ketangguhan pertahanan dan keamanan negara, serta penguasaan teknologi yang menjemput masa depan.Karena itulah, ke depan, bangsa Indonesia harus makin menguasai teknologi, yang dapat menjawab tantangan-tantangan pokok itu.
Pertama, teknologi untuk mengentaskan kemiskinan–pro-poor technology. Teknologi sering disalah-persepsikan seolah hanya untuk kepentingan industri besar yang canggih saja. Padahal untuk negeri kita juga diperlukan teknologi yang dapat memberdayakan rakyat miskin. Misalnya: telekomunikasi murah untuk desa terpencil, bibit unggul, teknologi air bersih, hidroenergi dan Rumah Sederhana Tahan Gempa.
Kedua, teknologi hijau – green technology. Kita sudah menetapkan target penurunan emisi 26% untuk tahun 2020 dari “business as usual”, dan target ini bisa ditingkatkan menjadi 41% apabila ada bantuan internasional yang memadai. Untuk itu, kita harus menerapkan pembangunan yang hemat energi (low carbon footprint), meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti geothermal, angin, dan surya, serta meningkatkan teknologi pengawasan hutan, misalnya melalui satelit, untuk mendeteksi hotspot kebakaran hutan.
Saya juga bangga bahwa seorang inovator energi kita, Saudari Tri Mumpuni, telah merintis pembangunan energi mikro-hidro di desa-desa, dan telah mendapatkan pengakuan internasional. Inovasi segar seperti ini harus terus dikembangkan dan disebarkan.
Ketiga, teknologi pangan, yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat kita (food security). Kita memerlukan teknologi pertanian baru untuk mencari bibit unggul, meningkatkan hasil panen, dan melipat-gandakan produktifitas pangan guna mencapai kondisi swasembada, bahkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Saya ingin, pada saatnya nanti Indonesia menjadi “major food producer” di dunia internasional.
Keempat, teknologi industri. Produk-produk industri Indonesia harus bisa menunjang pencapaian 2 aspek penting, yaitu padat teknologi dan padat karya. Kita harus bisa membuat industri kita lebih efisien, lebih produktif dan lebih mempunyai nilai tambah. Kita juga harus mulai mencapai high-end products, menciptakan branding yang dikenal dunia internasional, dan bahkan bisa bersaing dalam aspek desain yang selama ini cenderung didominasi industri negara-negara maju. Hal ini penting karena pada saat ini dan ke depan, industri akan tetap menjadi tulang panggung ekonomi Indonesia.
Kelima, teknologi kesehatan. Kita harus mencari teknologi terkini untuk memerangi penyakit-penyakit menular : apakah itu H5N1, H1N1 dan virus-virus berbahaya lainnya, yang pasti akan terus bermutasi mengancam keluarga kita dan bahkan umat manusia. Virus berbahaya, sama seperti bencana alam, akan menjadi salah satu ancaman paling riil bagi bangsa kita di abad ke-21. Seperti yang kita alami dalam kasus epidemi H1N1 (Swine Flu), Indonesia tidak bisa menangani ancaman ini sendiri, apalagi kalau menyangkut virus yang datang dari luar yang kita tidak mempunyai vaksinnya. Karena itulah, kita harus bekerja-sama dua arah : kita berbagi ilmu dan penemuan dengan dunia kesehatan internasional, sebagaimana kita terus mengharapkan dunia luar berbagi dengan kita.
Keenam, teknologi maritim. Sebagai negara Nusantara, kita harus membangun teknologi kelautan, misalnya untuk konversi air minum atau teknologi perkapalan. Kita juga harus mendapatkan teknologi canggih untuk bisa mengeksplorasi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, baik perikanan, hydrocarbon dan mineral. Saat ini, misalnya, kita belum mempunyai kemampuan yang memadai untuk melakukan offshore drilling apalagi deep sea drilling. Indonesia secara fisik adalah negara Kepulauan terbesar di dunia, tapi kita belum menjadi negara maritim yang kuat.
Ketujuh, teknologi pertahanan. Disini, TNI harus terus meningkatkan postur dan kapabilitasnya, termasuk penguasaan “revolution in military affairs” (RMA). Kita harus bisa meningkatkan kualitas dan tingkat teknologi industri pertahanan kita– termasuk melalui joint production dengan industri militer negara-negara lain, serta bentuk kerjasama yang lain. TNI harus meningkatkan kapasitas untuk melakukan military operations other than war (MOOTW), serta kemampuan peace-keeping operation di wilayah-wilayah konflik di dunia.
TNI juga harus mempunyai kemampuan untuk melakukan surveillance dan menjaga pulau-pulau terpencil, wilayah perbatasan dan lautan Nusantara yang terbentang luas. Sementara itu, Polri dan aparat intelijen juga harus terus meningkatkan kemampuan operasionalnya untuk melawan kejahatan trans-nasional, termasuk kelompok teroris yang juga memanfaatkan teknologi yang canggih.
Dan, kedelapan adalah, teknologi masa depan: yaitu nano technology, bio-engineering, genomics, robotics, dan lain-lain. Teknologi-teknologi revolusioner ini tentu tidak sepatutnya hanya didominasi dan dimonopoli negara-negara maju saja. Banyak emerging economies --seperti Cina, India, dan Brazil - yang kini mulai merintis teknologi-teknologi baru ini. Indonesia tidak boleh tertinggal.
Saya senang sekali bahwa Universitas Pelita Harapan (UPH) sudah mulai membangun pusat riset untuk nano-technology. Hadirin sekalian yang saya hormati, Untuk mengembangkan semua ini, dibutuhkan suatu Sistim Inovasi Nasional, yaitu suatu pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka-panjang dapat mendorong, mendukung, menyebarkan dan menerapkan inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan dalam skala nasional. Konsep seperti ini relatif baru, meskipun sudah mulai diterapkan di beberapa negara yang mengalami transformasi.
Setiap negara mempunyai Sistim Inovasi Nasional dengan corak yang berbeda dan khas, yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Saya berpendapat, di Indonesia, kita juga harus mengembangkan Sistem Inovasi Nasional, yang didasarkan pada suatu kemitraan antara pemerintah, komunitas ilmuwan dan swasta, dan dengan berkolaborasi dengan dunia internasional. Oleh karena itu, berkaitan dengan pandangan ini, dalam waktu dekat saya akan membentuk Komite Inovasi Nasional, yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden, untuk ikut memastikan bahwa Sistem Inovasi Nasional dapat berkembang dan berjalan dengan baik.
Semua ini penting kalau kita sungguh ingin Indonesia menjadi Knowledge Society. Kita dikaruniai wilayah yang sangat luas, yang terbentang dari Sabang ke Marauke, dari Miangas ke Pulau Rote. Kita mempunyai sumber daya alam yang berlimpah. Kita memiliki sumberdaya manusia yang tangguh, yang terus dapat ditingkatkan keunggulan dan daya saingnya. Dan kita mempunyai hubungan yang baik dengan semua pihak—baik dunia Barat, dunia Islam, negara-negara berkembang, emerging economies, dan lain-lain—yang semuanya dapat menjadi mitra pembangunan Indonesia.
Karenanya, dengan semua ini, ke depan, Indonesia mempunyai peluang emas untuk memajukan kehidupan bangsa kita. Strategi yang kita tempuh untuk menjadi negara maju, developed country, adalah dengan memadukan pendekatan sumberdaya alam, iptek dan budaya, atau knowledge-based, resource-based and culture-based development.
Kalau visi ini kelak tercapai, bangsa kita akan mengalami transformasi yang fundamental, menjadi bangsa yang maju dan jaya di Abad ke-21. Mari kita songsong era itu dengan kepercayaan sebagai sebuah bangsa yang penuh inovasi. Insya Allah, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan persatuan, kebersamaan dan kerja keras kita, masa gemilang itu akan datang.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Saturday, June 19, 2010
Impian Besar Indonesia : Astronot Indonesia
Ingin pergi ke luar angkasa? Melihat kedahsyatan bintang-bintang, planet, dan galaksi di luar tata surya? Lihat disini. Perjalanan ke Bintang-bintang!
Wednesday, June 16, 2010
Contoh Berita Penting Yang Menginspirasi Saya
Kedua, adalah inspirasi dari salahsatu pengusaha terbesar, paling berpengaruh, dan hebatnya super idealis di Indonesia, Chairul Tanjung, CEO dari Trans Corp. Kita beruntung mempunyai seseorang seperti Chairul Tanjung. Lihat perjalanan besarnya bagaimana beliau yang dulu berasal dari keluarga sangat sederhana, mulai usaha dengan jualan stiker, buku, kaos, dan usaha fotokopian di kampus, berubah menjadi pengusaha terbesar Indonesia dan calon pengusaha kelas dunia. Baca disini, Kompas, "Chairul Tanjung, Tidak Mau Seperti Alibaba".
Saturday, May 29, 2010
SUPER ANIMAL, Binatang-Binatang Dengan Kekuatan Super
Oleh Eko Laksono, Penulis "Imperium III"
Dunia binatang, misterius dan sekaligus penuh dengan keajaiban. Dengan belajar tentang dunia binatang, maka anda akan melihat bahwa Tuhan memang Maha Besar. Maka hari ini, kita akan melihat keajaiban-keajaiban itu. Selamat belajar dan selamat menikmati.
Kumbang Dengan Kekuatan Superman
Benar-benar luar biasa, Onthophagus taurus, sejenis kumbang kecil bertanduk bisa mengangkat beban yang beratnya 1.141 kali berat badannya! Itu sama saja dengan satu orang yang mampu mengangkat 12 bis, yang penuh berisi penumpang! Wah itu sih sama aja kayak cerita Superman. Kok bisa sekuat itu ya? Bagaimana dengan kekuatan ototnya? Darimana energinya?
http://www.livescience.com/animals/worlds-strongest-insect-100323.html
Cacing X-Men
http://www.wired.com/medtech/genetics/news/2005/05/67404
Ubur-Ubur yang Bisa Hidup Selamanya
Transdiferensiasi berarti sel yang mencapai tahap tertentu, bisa berubah menjadi sel lain, yang lebih baru dan muda. Sama seperti Salamander atau cecak yang bisa mengganti bagian tubuhnya yang rusak, ubur-ubur ini mampu meregenerasi seluruh sel-sel tubuhnya menjadi muda kembali.
Tubuhnya terlalu besar, dan sayapnya terlalu kecil. Secara fisik, dan fisika, seharusnya lebah tidak bisa terbang. Tapi toh lebah tetap terbang. Kok bisa sih? Apa sih rahasianya? Terutama karena sayap lebah mampu mengepak dengan kecepatan ekstrim, mencapai 230 kali per detik! Bagaimana ototnya bisa begitu kuat? Belum tahu, mungkin karena lebah suka minum madu mungkin ya?
http://www.physorg.com/news8616.html
Kuda laut mungkin adalah satu-satunya makhluk hidup yang jantannya bisa hamil. Ini dimungkinkan karena dalam dunia kuda laut, wanitanyalah yang mencari nafkah... (okay i’m kidding).
Hanya satu miligram saja, racunnya bisa membunuh 10 sampai 20 orang! Golden Poison Frog, Phyllobates terribilis, kodok mungil nan cantik dan imut ini, adalah salahsatu makhluk paling mematikan di dunia. Racunnya itu, ada di lendir yang menutupi tubuhnya, jadi jangan, jangan pernah tergoda untuk memegangnya! Kalau anda terkena racunnya, dalam hitungan menit jantung anda akan segera berhenti bekerja, dan kemungkinan besar anda akan segera melihat surga (atau tempat satunya lagi yang tidak terlalu menyenangkan).
Kodok ini juga mempunyai kemampuan super, yaitu mampu melompat sampai sejauh 50 kali panjang tubuhnya. Seandainya manusia bisa melakukan itu, kita tidak perlu mobil atau motor untuk ke kantor ya..
Binatang Dengan Listrik Biologis
Belut listrik besar, Electrophorus electricus yang panjangnya lebih dari 1,5 sampai 2 meter, mempunyai kekuatan menghantarkan listrik sampai 600 Volt. Ini bisa melumpuhkan kuda dan manusia, bahkan sampai berakibat fatal.
Mereka mempunyai organ listrik yang terdiri dari rangkaian 6000 sel mini bernama electrocytes, yang digunakan untuk menghantarkan listrik dari skala rendah 5 volt, sampai yang tertinggi 600 volt. Listrik kecil selain digunakan untuk melumpuhkan ikan-ikan kecil yang menjadi makanan mereka, juga digunakan untuk navigasi saat berenang dalam sungai yang keruh.
Para ahli di Yale University sedang mencoba menciptakan sumber listrik biologis dengan mempelajari binatang ini.
Thursday, May 27, 2010
I LOVE THE WORLD! (Discovery Channel Promo),
Lihatlah keajaiban dunia dalam video ini. Sebagian dalam Bahasa Rusia, but this video is so gloriously cool! Selamat menikmati. Dan selamat long weekend!
btw, "lyublyu" (люблю), dalam bahasa Rusia berarti love, Cinta. Aku cinta, Ya lyublyu. I love you, ya tebya lyublyu.
Tuesday, May 18, 2010
SUPER INDONESIA : Goris Mustaqim dan Barack Obama
Monday, May 17, 2010
SUPER INDONESIA : Bagaimana Shofwan Al-Banna Choiruzzad Mengalahkan Harvard
Salahsatu generasi baru Indonesia yang unggul itu adalah anak muda lulusan Universitas Indonesia, Shofwan Al-Banna Choiruzzad. Di 2009 kemarin ia berhasil menjadi juara dunia kompetisi internasional tentang ekonomi global di Swiss. Shofwan tidak hanya menjadi juara, tapi mengalahkan peserta dari Harvard University, dan lebih dari 200 peserta terbaik lainnya dari seluruh dunia.
Ia meraih prestasi membanggakan itu di sebuah ajang penting, yaitu di St. Gallen Symposium di Universitas St. Gallen Swiss. Ini adalah salahsatu universitas paling bergengsi di Eropa. Simposium itu dihadiri oleh 600 pemimpin bisnis dan politik serta 200 intelektual muda. Tujuannya adalah untuk menjalin komunikasi dan mencari terobosan-terobosan baru dalam dunia ekonomi global.
Yang hadir disana antara lain Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz, Kepala Japan Bank for International Cooperation Hiroshi Watanabe, Presiden Serbia Boris Tadic, Menteri Perdagangan dan Industri India Kamal Nath, Menteri Keuangan Singapura Shanmugaratnam, sampai Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Hiroyuki Ishige.
Dari kalangan bisnis hadir wakil dewan direktur FIAT, CEO Price Water House Coopers, CFO Airbus, sampai Pimpinan Dewan Direktur Embraer Brazil. Selain itu juga hadir para ilmuwan pemenang Nobel seperti Robert Aumann, jurnalis seperti Riz Khan dari Al Jazeera dan Peter Day dari BBC dan juga Presiden Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) Torsten Akesson.
Dalam ajang tersebut juga diadakan kompetisi penulisan dengan tema trend globalisasi terutama tentang pembatasan-pembatasan yang banyak muncul akibat persaingan global yang makin keras.
Shofwan membuat tulisan yang berjudul
Bagaimana cara mengalahkan mahasiswa Harvard?
Mudah.
Kalau anda banyak membaca buku-buku terbaik dari para ilmuwan dan intelektual terbaik di dunia, anda bisa sama cerdasnya dengan mahasiswa Harvard. Kalau Anda belajar dengan penuh semangat demi masa depan negaramu yang hebat, dan demi kedua orangtuamu yang kamu cintai, maka kamu akan bisa lebih hebat dari mereka.
Ingatlah bahwa bangsa ini juga didirikan oleh para Bapak Bangsa yang tidak kalah hebatnya dibanding para pemimpin-pemimpin terbesar Amerika sekalipun. Terus berjuang! Masa depan baru bangsa ini mungkin akan segera datang tidak lama lagi.
Wednesday, May 12, 2010
Thursday, May 6, 2010
PENCAKAR LANGIT TERMEGAH DI DUNIA : KINGDOM CENTRE, RIYADH
"If i'm going to do something,
i do it spectacularly or i don't do it at all".
Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Alsaud.
Kingdom Center memiliki tinggi 311 meter dengan 99 lantai, dan dibangun dengan biaya US$ 1 Milyar.
Duh cantiknya gedung ini.
Friday, April 30, 2010
Cara Menciptakan Energy Shield !
"So, via a combination of plasma window, laser curtain,
and carbon nanotube screen, one might imagine creating an invisible
wall that would be nearly impenetrable by most means".
Michio Kaku
Mungkin dalam waktu beberapa puluh tahun lagi kita sudah akan melihat tentara-tentara yang melindungi dirinya dengan energi shield dalam peperangan, atau pesawat-pesawat ruang angkasa yang juga dilengkapi pelindung energi. Tidak itu saja, kota-kota juga bisa dilindungi dengan pelindung energi raksasa dari banyak hal, seperti tornado, atau meteor (atau serangan alien!).
Friday, April 23, 2010
Saturday, April 17, 2010
Ada Apa dengan Amerika ?
Thursday, April 15, 2010
George Bernard Shaw, Man and Superman, "The Revolusionist Handbook and Pocket Companion"..
"The reasonable man adapts himself to the world:
ACT III
Tuesday, April 13, 2010
Bapak Bangsa Indonesia Bernama Sam, II
Di tahun 1913, dia meramalkan secara saintifik kejadian besar yang akan datang di Indonesia secara tepat. Dan bahkan seorang Sukarno pun sangat mengagumi ketajaman visi beliau. Inilah ramalannya.
"De geschiedenis kan geen enkel volk aanwijzen dat eeuwig overheerscht is. Moge dan de onvermijdelijke scheiding een vriendschappelijke zijn, opdat hierna toch steeds de weldadige wisselwerking van cultuurelementen blijven bestaan tusschen Indie en Nederland, die zooveel eeuwen door de historie met elkander vereenigt zijn geweest".
Berikut terjemahan visi futuristik beliau tersebut.
"Sejarah tidak dapat memperlihatkan adanya satupun diantara bangsa-bangsa terjajah yang mengalami penjajahan untuk selama-lamanya. Semoga perpisahan (antara Indie dan Nederland) yang memang tidak akan dapat dielakkan akan berlangsung dalam persahabatan, karena sesudahnya diharapkan dapat ada hubungan timbal-balik yang berguna dari unsur-unsur budaya antara Indie dan Nederland yang telah mengalami kebersamaan dalam sejarahnya selama berabad-abad".
Ini adalah visi masa depannya di tahun 1913. Ramalan ini bukan hasil khayalan, tapi berdasarkan pengetahuannya yang luas tentang sejarah bangsa-bangsa di dunia, pengamatan dari dinamika proses sosio-politik global yang telah terjadi, dan ekstrapolasi dari semua kemungkinan-kemungkinan yang bisa/akan terjadi dari relasi antara bangsa penjajah dengan negara jajahannya.
Dan kesimpulannya adalah, walau bagaimanapun, cepat atau lambat, bangsa Indonesia, pasti, pasti, pasti Merdeka!
Sang Bapak Bangsa Indonesia yang hebat ini bernama Sam Ratu Langie.
Friday, April 9, 2010
Pameran Televisi HD 3 Dimensi di Jakarta
Ingin melihat salahsatu teknologi tercanggih dunia yang paling spektakuler ini di Jakarta?
Anda sudah bisa melihatnya di pameran teknologi terbaru televisi high definition 3D Samsung di Jakarta mulai hari ini dan beberapa kota besar lain di Indonesia.
Jakarta 1, Pacific Place, 9-18 April
Semarang, Citraland Atrium, 23-25 April
Jakarta 2, MKG 3 (Atrium), 30 April - 2 Mei
Surabaya, Galaxy Mall (Atrium), 4-9 Mei
Bandung, Paris Van Java, 7-9 Mei.