Thursday, April 24, 2008

JACK WELCH, Bagaimana Mengelola Perusahaan 1/2 Trilyun Dollar?




"Business has to be fun. For too many people, it's 'just a job'."

Jack Welch, The Manager of the Century.





GENERAL ELECTRIC,
adalah salah satu konglomerat terbesar Amerika, dan dunia. Nilai penjualannya tahun 2004 mencapai 150 miliar dolar (rev). GE adalah perusahan teknologi dan jasa dengan bidang usaha yang sangat luas, dari peralatan rumah tangga, lampu listrik, finansial, mesin jet pesawat, sampai pembangunan pembangkit nuklir. Nilai total perusahaan ini (2005) sekarang mencapai 500 miliar dolar.

GE didirikan oleh Thomas Alva Edison, sang penemu bola lampu, dan sudah berusia lebih dari satu abad. Sejak didirikan, perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi perusahaan raksasa. Tapi, akhir tahun 70-an, GE telah menjadi perusahaan raksasa yang gemuk dan sama sekali tidak efisien. Bisnisnya tidak fokus, birokrasinya besar dan bertingkat-tingkat, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah juga lambat. GE adalah perusahaan besar yang akan segera ketinggalan zaman dan dilindas pesaingnya.

Namun, pada 1981, ada seorang pemimpin baru di GE. Namanya Jack Welch, dan ia akan segera menciptakan sejarah.

JACK WELCH,
"The Manager of The Century"



"I was insisting that we had to have only the best people.
If you wanted excellence, at a minimum, the ambience had to reflect excellence."



Jack sudah bekerja jadi teknisi di General Electric sejak 1960. Ia mulai benar-benar dari bawah. Dengan usahanya yang luar biasa, Jack berhasil naik terus ke puncak. Umur 37 tahun, ia sudah menjadi Vice President di GE. Dan pada 1981, Jack menjadi penguasa di GE, sebagai CEO termuda dalam sejarah perusahaan ini.

Jack Welch bukan pemimpin omong kosong. Ia adalah seorang pemberontak yang super-efektif. Jack Welch sering dipanggil "Neutron Jack" karena gaya kepemimpinannya yang penuh ledakan, persis seperti bom neutron. Banyak tindakan besar yang drastis yang ia lakukan selama kepemimpinannya. Ia, walaupun sangat berat, tanpa ragu memotong gaji 10 % eksekutif yang kerjanya terburuk tiap tahun. “Habisi semua yang tidak memberikan sum­bangan pada perusahaan”.

Lebih mudah bagi banyak manajer untuk membiarkan segalanya berjalan apa adanya, walaupun risikonya adalah kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Tidak bagi Jack. GE harus jadi raksasa yang kuat. Dan itu sewajarnya memerlukan pengorbanan dan tindakan-tindakan keras. Selama masa kepemim­pinannya, 150 ribu orang karyawan diberhentikan. Namun, sekarang GE berubah jadi perusahaan yang ramping dan punya fleksibilitas tinggi, bisa bergerak cepat dan leluasa. Penghematan yang dilakukan juga memungkinkan GE mengembangkan usahanya ke bisnis-bisnis lain yang lebih menguntungkan.

Ia juga langsung mengadakan penilaian secara menye­luruh terhadap semua bisnis yang berada di bawah GE. Tindakan-tindakan besar pun segera dilakukan. Motonya “Semua bisnis yang tidak punya harapan harus diperbaiki, ditutup, atau dijual.” Fix, Close, Sell!

Lalu, ia pun menjual 200 anak perusahaannya yang bukan nomor satu atau nomor dua, atau yang kelihatannya tidak akan menjadi nomor satu atau nomor dua di industrinya. Sebaliknya, ia juga mulai melakukan akuisisi-akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan potensial di seluruh dunia. Banyaknya bisnis baru yang diakuisisi pada masa Jack sangat luar biasa, yakni 1.700 akuisisi.

Secara strategis, Jack juga membuat struktur organisasi GE lebih ramping dan efisien. Selain menghabisi orang-orang dan anak perusahaan GE yang tidak produktif, ia juga memotong jalur birokrasi. Jack tidak pernah menyukai birokrasi. Ia lalu menciptakan "Boundary­less System" pada awal 1990-an. Dengan sistem ini, seluruh sistem birokrasi akan habis-habisan diefisienkan, baik vertikal (atasan-bawahan), horizontal (antardepartemen), eksternal (pelanggan-pemasok), juga geografis (antarwilayah, nasional, maupun global).

Banyak yang dihasilkan dari sistem ini, yaitu peningkatan kualitas komunikasi, pemahaman antarbagian, meningkat­kan efisiensi, memudahkan pe­nyam­pai­an gagasan unggul dan ide kreatif, dan mengurangi konflik juga misko­mu­nikasi secara signifikan. GE jadi lebih sehat dan lebih cepat responsif.


‘’I don’t give a damn if we get a little bureaucracy
as long as we get the results.
If it bothers you, yell at it. Kick it. Scream at it.
Break it!’’


Organisasi juga dibuat datar. Para karyawan dibawah juga diusahakan bisa berkomunikasi dengan manajemen bahkan yang paling atas. Jadinya masalah-masalah dibawah lebih cepat diidentifikasi dan diperbaiki tanpa macam-macam hambatan birokratis.

Jack sangat keras, tetapi adil. Keuntungan akan dikejar, tapi karyawan yang baik selalu diperhatikan oleh Jack. Untuk mereka, berbagai sistem promosi, bonus, dan saham di perusahaan diberikan secara kompetitif. Jack juga hafal nama dan pekerjaan dari hampir 1.000 orang yang bekerja di GE. Gabungan dari sistem reward dan punishment yang ekstrem ini membuat GE menjadi salah satu perusaha­an terbesar Amerika.

GE, THE SUPER LEARNING ORGANIZATION.

Tidak itu saja. Jack pada dasarnya membuat GE sebagai "a learning organization", sebuah organisasi yang memiliki kecepatan belajar tingkat tinggi. Ia ingin GE menjadi organisasi pembelajar terbesar di dunia. Pusat pelatihan GE di Crotonville disebut majalah Fortune sebagai Harvard of Corporate America. Di sinilah ribuan pe­mimpin masa depan GE digembleng. Nantinya banyak juga lulusan “sekolah” ini yang menjadi CEO-CEO di berbagai perusahaan terbesar di Amerika lainnya.

Benchmarking. Belajar dari Semua yang Terbaik di Dunia.

Jack membentuk sebuah tim perencanaan strategis yang bertujuan menganalisis keunggulan setiap divisi terbaik di GE dan perusahaan-perusahaan lain, baik di Amerika, Eropa maupun Asia, terutama Jepang. Mereka dikirim secara rutin untuk ber­ke­liling dunia dan belajar. Dari mereka diketahui bah­wa organisasi-organsasi yang paling unggul adalah yang bervisi jauh ke depan, me­miliki sasaran-sasaran yang sangat agresif dalam meningkatkan kinerja proses produksi, dan melakukan apa pun untuk mencapai hal itu. Perusahaan-perusahaan ini tidak akan meningkatkan efisiensinya 10% atau 20%, mereka akan meningkatkannya dua atau tiga kali lipat.

Untuk mempercepat proses belajar, Jack menjadikan GE sebagai e-company, perusahaan berbasis teknologi informasi dan Internet. Dengan Internet, informasi bisa disebar ke semua karyawan GE di seluruh penjuru dunia sekaligus dan seketika. GE juga akan melakukan pembelian dan penjualan melalui internet. Ini menciptakan perusahaan yang belajar dan bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. Penghe­matan yang berhasil diciptakan dari program ini sangat luar biasa, hampir 1,5 miliar dolar.

Semua pihak harus belajar jadi yang terbaik atau, jika tidak, akan dieliminasi. Eksekutif akan dipecat, anak perusahaan yang tidak mampu memberi keuntungan atau bukan dua besar dalam industrinya akan ditutup atau dijual. Semua harus belajar dengan cepat karena perusahaan seperti itulah yang akan unggul. Jadi, semua pihak di GE akan belajar mati-matian, atau ditendang keluar. Kalau bukan oleh pesaingnya, oleh Jack Welch. Perusahaan pun bergerak semakin cepat, begitu pula keuntungannya.

Pada 1995, Jack menjalankan program besarnya yang baru, Six Sigma. Ini adalah sistem yang akan menciptakan keunggulan kinerja perusahaan, terutama dalam hal memuas­kan kebutuhan riil pe­langgannya. Ini dilakukan lewat program pening­katan kualitas yang sistematis dan terukur dengan presisi tinggi secara statistik-matematis. Hasilnya :

1. Proses produksi yang menghasilkan produk berkualitas tinggi,

2. Lebih pas dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan,

3. Memiliki cacat produk yang minimum,

4. Memotong biaya secara signifikan, dan pada akhirnya..

5. Memuaskan pelanggan.

Target bebas kesalahan yang ingin dicapai GE adalah 3,4 kesalahan dalam 1 juta operasi.


“An organization’s ability to learn, and translate that learning into action rapidly, is the ultimate competitive advantage.“

KEBANGKITAN GENERAL ELECTRIC

Pada kepemimpinan Jack, nilai GE telah naik berkali-kali lipat. Saat Jack masuk, GE bernilai 14 miliar dolar dan saat Jack keluar GE bernilai 130 miliar. Tidak ada satu pun pemimpin bisnis di dunia, bahkan Bill Gates sekalipun, yang mampu menciptakan per­kembangan nilai perusahaan yang sedahsyat ini.

Dan Jack
juga menjadikan perusahaan yang awalnya sangat tidak efisien, jadi salah satu perusahaan paling menguntungkan di dunia. Jack adalah legenda dalam manajemen perusahaan. Jack sendiri berhenti dari GE tahun 2001. Sekarang, GE adalah salah satu perusahaan terbesar Amerika, bernilai hampir ½ triliun dolar. Jack juga menulis buku yang sangat dicari para pelaku bisnis dunia berjudul Jack, "Straight From the Gut".



Jadi, kira-kira seperti itulah perusahaan 1/2 Trilyun Dollar dikelola..
Gampang kan? ..

No comments: