Warta Sovyet, 7 Desember 1963
Bung Karno juga mengundang mereka ke acara resepsi besar di stadion Senayan—yang dibangun mirip Stadion Luzhniki di Rusia, dibangun kontraktor Soviet dan dibuka pada 1962. Saat itu, Bung Karno memperkenalkan para tamunya dan berpidato mengenai persahabatan Indonesia—Rusia dan tentang masa depan Indonesia.
"Acara itu benar-benar spektakuler dan dihadiri banyak orang. Sebagian datang bersama anak mereka yang masih bayi. Soekarno terkenal dengan pidatoya yang terkadang pribadi dan sangat sensitive di hadapan para audience yang mendemonstrasikan sikap paternal terhadap rakyatnya,” kenang Profesor Alexey Drugov, cendekiawan kajian oriental, doktor ilmu politik dan salah satu pakar sejarah Indonesia asal Rusia “Ketiga kosmonot Soviet itu juga berpidato pada acara itu dan diterima dengan penghormatan.”
Saat itu, puluhan ribu warga turun ke jalan untuk menyambut para pionir antariksa Rusia itu, mereka bahkan menepuk bahu ketiga orang itu ketika melintas dengan mobil terbuka.
Di saat yang tepat nanti, impian-impian besar bangsa Indonesia akan bangkit kembali. Imperium III.
5 comments:
itu kenapa banyak insiyur2 kita belajarnya di Russia ya mas? Karena Bung Karno bersahabat baik dengan pemimpin Russia saat itu.
Hehe, pertanyaannya tak jawab sendiri.
kalau saya anak sma di indonesia dan bercita-cita jadi astronot, saya harus kuliah dimana mas? saya, teman-teman saya, bahkan anak-anak sma sekarang juga sama sekali belum tahu bagaimana caranya,
IMPERIUM III kuwi buku ora umum mas apik`e......
tak woco peng 100 gak waleh2 mas....
hallo om eko, bukunya bagus, sangat suka,...
aku ikut blogmu juga, . . .terima kasih, aku banyak menggali ilmu darimu om,....semangka
kalo diliat dari perkembangan skrg, sy yakin estafet antariksa ini akan dpegang putra-putri papua. bnyak dr mreka yg berprestasi dbidang sains
Post a Comment