Friday, July 16, 2010

Polemik Seks Indonesia. Selesai.



Oleh Eko Laksono, penulis Imperium III



Saya sebelumnya mungkin cukup naif. Saya berpikir bahwa setiap individu, atau sebuah bangsa dan peradaban akan selalu mempunyai kebijaksanaannya, collective wisdom, mempunyai cukup energi untuk memecahkan masalah-masalahnya.

Bangsa ini mempunyai banyak pemimpin, para cendekiawan, orang-orang pintar, profesor yang membaca 1000 buku, kaum alim ulama, juga orang-orang yang peduli dengan keadaan bangsa ini. Mereka mungkin seharusnya bisa mencerahkan bangsanya, memudahkan rakyatnya melihat suatu masalah, membantu pemecahannya, dan membuat bangsa ini menjadi lebih baik, lebih tercerahkan, menjadi makin maju.

Tapi kadang, pencerahan itu tidak datang-datang, masalah-masalah sepele saja dibahas berlarut-larut. Bikin pusing banyak orang dan seluruh bangsa ini jadi tidak fokus. Sementara bangsa-bangsa lain sibuk mengembangkan sains dan teknologi, sudah bersiap-siap menembus luar angkasa, mengembangkan teknologi berskala partikel atom, dan bangsa ini terus saja sibuk membicarakan hal remeh.

Contohlah masalah persepsi seksualitas di bangsa ini. Kalau anda melihat debat orang-orang pintar di tivi, dijamin anda akan malah bingung dan makin emosi. Bila mengharapkan pencerahan disana, anda akan kecewa. Saya pun akhirnya bosan. Ini harus berakhir. Sekarang, silakan saja anda memperhatikan pandangan sederhana ini.

Seksualitas itu adalah anugrah Allah.

Mungkin itu adalah salahsatu hadiah terbaik Allah pada umat manusia yang begitu disayangi dan dicintainya. Allah, yang menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, lengkap dengan segala "perlengkapannya". Jelas kan? Oke. Tubuh manusia indah? Jelas dong. Itu kan ciptaan Allah. Malah mungkin manusialah ciptaannya yang terbaik dan terindah.

Tapi Allah hanya mengingatkan, agar tiap anugrah-Nya dijaga dengan kebijaksanaan dan kedewasaan. Agama mengingatkan kita agar tidak berlebihan, tidak kelewat batas. Kalau kelewat, ada efeknya.

Contoh : makan. Makanan itu rizki Allah. Tapi kalau berlebihan, ada efeknya. Mengolah makanan dalam perut perlu energi besar, dan oksigen yang terpakai dari otak ke perut membuat kita mengantuk, jadi tidak produktif.

Kalau makanan tidak dijaga, anda sudah tahu sendiri akibatnya. Kita bisa kena penyakit dari yang ringan sampai yang berbahaya, dari jantung, kanker, sampai diabetes. Mau kena diabetes? Allah dan Rasulullah, yang begitu mencintai kita mengingatkan agar kita bisa menikmati anugerah itu, tanpa perlu merasakan resikonya. Sekarang kita malah punya konsep sendiri, namanya diet.

Lalu perhatikan hutan. Hutan juga anugrah Allah. Diberikan buat manusia, demi kebahagiaan dan kesejahteraannya. Tapi kalau digundulin, apa efeknya? Banjir, dan global warming. Jelas kan?

Bagaimana dengan seks? Apa efeknya?

Seks yang tidak bertanggung jawab berubah jadi seks bebas, seks berubah jadi pornografi. Pornografi adalah seks yang kelewat batas, dan akan ada efeknya.

Apa efeknya? Moral? Etika? Dosa? Semua itu mungkin hanya abstrak di benak banyak orang. Tapi anda akan melihat efeknya yang begitu riil. Begitu riilnya sehingga Presiden SBY harus segera melakukan rapat strategis untuk membahas ini.

Bayangkan anak sekolah, mungkin keponakan kita, mungkin anak kita. Di meja belajarnya di satu sisi ada buku-buku fisika, matematika, kimia, bahasa Inggris, dan buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Tapi di sisi lainnya, ada sebuah majalah, bersampul depan perempuan cantik, dengan pose yang menantang (berantem), dengan busana minim.

Akibatnya? Semua buku-buku sekolahnya tidak akan dipedulikannya lagi. Rumus matematika, dan kata-kata bahasa Inggris? Siapa peduli? Pikiran dan nafsunya sudah terperangkap dalam imajinasi tentang perempuan itu. Maka hancurlah anak itu. Dia akan gagal di pelajaran sekolahnya, ujiannya.

Karena pikirannya sudah tidak bisa fokus, dia akan susah mengembangkan dirinya, susah berprestasi, akhirnya dia akan susah cari kerja, susah punya karir yang maju. Hidup dan masa depannya hancur. Kalau anak itu gagal dalam hidup, dia akan merasakan neraka sebelum dia masuk neraka.

Sekarang bayangkan ini. Bagaimana kalau jutaan anak Indonesia sudah terbiasa melihat pornografi? Bangsa ini akan gagal, becoming a failed state. Bukan karena azab dari Allah, tapi karena seluruh bangsa ini gagal fokus.

Sementara anak-anak Indonesia sibuk mencari Miyabi, anak-anak Singapura, Malaysia, China, Amerika, Israel, Thailand sibuk belajar nanoteknologi, bioteknologi, astronomi, dan algoritme software. Ekonomi Indonesia di masa depan akan gagal bersaing, dan akan mengalami deteriorasi perlahan-lahan tapi strategis dan masif. Kehancuran tinggal menunggu waktu saja.

Orang dewasa keranjingan pornografi? Sebagai orang dewasa, kita punya banyak hal untuk dipikirkan, sekaligus potensi dahsyat untuk menjadi manusia yang lebih sukses, dan lebih bahagia.

Kita harus memikirkan anak kita, pertumbuhan dirinya, dan masa depannya. Kita ingin anak kita tercinta itu berhasil. Kita perlu membahagiakan istri kita, berkomunikasi, berbagi, saling menyayangi. Kita ingin keluarga yang bahagia. Keluarga yang membuat hari-hari kita cerah, optimis, dan bisa mendukung kita dalam menghadapi hidup.

Kita perlu memikirkan masa depan usaha kita, karir di kantor. Kita bisa belajar dari atasan kita, kita bisa banyak membaca buku tentang bisnis dan manajemen. Kita bisa ikut kursus manajemen atau leadership. Itu semua memerlukan energi. Tapi kalau kita sudah kecanduan pornografi, semua itu akan hilang. Daripada pusing mikirin semua, mending santai lihat video. Dan hancurlah segala potensi kita untuk sukses dan bahagia. Jadi jangan sampai terjebak pornografi, raihlah impian anda untuk hidup yang benar-benar menyenangkan.

Dan pernyataan bahwa orang dewasa boleh menonton pornografi adalah sebuah paradox yang menggelikan. Orang yang sudah dewasa, seharusnya sudah mengetahui mana yang baik dan tidak baik untuk dirinya. Thus, dia tidak akan merusak dirinya dengan pornografi. Jadi yang menonton pornografi pasti tidak dewasa. Nangkep nggak nih?

Dan bila moral bangsa sudah tidak terjaga, maka penyakit terbesar peradaban itu akan datang. Kalau seluruh bangsa ini rendah kapabilitasnya, tapi tidak terkendali nafsunya, bagaimana mendapatkan semua kesenangan dunia itu, harta, tahta, dan wanita? Mudah. Dengan cara curang, maling, korupsi, mengambil apa yang bukan haknya. Saat ini, jutaan anak Indonesia sedang terbentuk menjadi koruptor-koruptor masa depan. Dan peradaban Indonesia akan segera hancur. Pornografi tidak apa-apa? Silakan pikir ulang betul-betul pak.

Sejarawan besar Arnold Toynbee pernah mengatakan ini, "Civilizations die from suicide, not by murder". Peradaban-peradaban besar hancur tidak karena kerusakan dari luar, tapi hancur dari dalamnya sendiri. Bahkan bandingkan dengan teroris. Sebuah peradaban tidak ada yang hancur karena teroris walaupun itu bangsa Barbar atau Mongol. Peradaban-peradaban itu akhirnya kolaps, karena sudah tidak bisa mengendalikan moral dan fokusnya. Mereka sudah lemah, dan para teroris hanya menyediakan the last final blow bagi akhir peradabannya itu.

Di masa lalu, di abad 8-12, peradaban terhebat dan paling maju di dunia, bukan Barat, bukan Eropa atau Amerika. Peradaban terhebat di dunia adalah peradaban Islam di Baghdad. Sekarang sudah tidak tersisa lagi. Sudah terlupakan, bahkan banyak orang-orang Islam pun yang tidak mengetahuinya. Kita mungkin pernah mendengarnya, dalam cerita-cerita dongeng "1001 Malam", tentang sebuah kerajaan yang begitu megah dan berlimpah kekayaan.

Menjelang akhir kejayaannya, ada seorang khalifah bernama Al-Mutawakkil yang punya dua hobi. Pertama membangun istana-istana megah. Kedua, mengkoleksi wanita-wanita cantik dari seluruh dunia. Di Haremnya yang luas, dia mempunyai simpanan perempuan cantik sampai sebanyak 4000 orang (Hitti, Sejarah Ringkas Dunia Arab). Semua pejabat-pejabatnya punya hobi yang sama.

Lalu siapa yang sempat memikirkan rakyatnya? Bangsanya? Masa depan kerajaannya? Korupsi juga jadi merajalela, semua orang berebut ingin kaya bagaimanapun caranya. Sampai akhirnya ekonomi yang tadinya maju jadi kolaps. Peradaban Islam makin lemah, sampai akhirnya, pasukan Mongol yang menguasai Timur Jauh melihat kesempatan besar untuk melindas kerajaan yang sudah lemah itu untuk selama-lamanya.

Pada Januari 1258, ratusan ribu pasukan Mongol menyerang Baghdad bak banjir tsunami raksasa menerjang pantai yang landai tanpa halangan. Baghdad yang megah dibakar, diratakan dengan tanah. Laki-lakinya dibunuh secara masal, dan perempuan-perempuannya mengalami nasib yang lebih buruk dari kematian. Itulah akibatnya yang terdahsyat kalau kita tidak sadar apa pentingnya menjaga moral.

Sekali lagi mari kita ingat point-pointnya.

Pertama, seksualitas adalah anugerah Tuhan. Itu untuk kebahagiaan manusia tapi ada caranya. Itu saja. Kedua, seks bebas dan pornografi adalah anugerah Tuhan yang diselewengkan, digunakan tanpa kecerdasan, tanpa kebijaksanaan, tanpa kedewasaan, dan tanpa tanggungjawab. Ketiga, Seksualitas yang tidak bertanggungjawab bisa merusak diri, merusak masa depan, bahkan merusak peradaban bangsa.

Sudah begitu jelas kan? Masih pingin ribut polemik video emang artis? Pengaruh atau tidak pengaruh? Bersalah atau tidak bersalah? Sekarang sudah berapa puluh juta anak Indonesia yang menonton video itu?

12 comments:

andry sianipar said...

Hello -
semoga setelah semua yang terjadi,ini semua menjadi sebuah pelajaran berharga bagi bangsa ini.
mari bersama bangkitkan kesadaran untuk Indonesia yang lebih baik...

Hilmy Nugraha said...

media kadang berpengaruh besar terhadap ini mas Eko, itu juga patut disayangkan.

semoga kita makin bijak dan dewasa.

eko said...

ya mas hilmy. media kan harusnya punya karakter. apa dia sekedar mau menyebarluaskan berita, atau dia sekedar ingin cari sensasi, atau ingin mencerahkan. mereka harus mempunyai definisi bisnis yang jelas.

nendra said...

Menurut pendapat saya, negara ini terlalu tertutup untuk hal2 yang dianggap bertentangan dengan moral. Pikiran kita terlalu sempit; mestinya kita berpikir "jika ada orang yang ingin berbuat dosa, biarkan mereka tenggelam dalam dosa, selama hal itu tidak mengganggu stabilitas negara"

Judi dilarang, prostitusi dilarang, akhirnya para penikmat judi lari ke Singapura dan Malaysia. Mereka penggemar hiburan syahwat pergi ke Thailand. Pundi2 uang negara tetangga bertambah sedangkan kemiskinan di negara sendiri makin merajalela.

Kenapa kita harus melarang hal itu sedangkan kita dapat melokalisir tempat2 "maksiat" semacam itu. Uang berputar di tempat2 itu hampir menyamai sebuah perusahaan besar di Indonesia jika tidak di dunia.

Ini hanya pendapat dan pandangan

Eko Laksono said...

hai mas Nendra, terimakasih atas pandangannya. Memang bila hanya mempengaruhi 1 orang, maka orang itu sendirilah yang akan menanggung akibatnya. Tapi bila sudah sangat banyak orang yang terpengaruh pornografi, melakukan seks bebas, maka pastilah akan ada efeknya terhadap kestabilan bangsa dan negara. Seperti dibahas diatas, maka seluruh bangsa itu bisa kehilangan fokus dan akan jatuh, dan itu efeknya akan jauh lebih besar dibanding keuntungan dari lokalisasi sebanyak apapun. Trims banyak atas pandangannya. Salam, eko.

zeth radtra syam said...

sy setuju banget dg ulasan ini.
media rame2 hanya untuk kepentingannya sendiri,
tanpa menyadari MEREKA lah yg berperan besar menimbulkan keingintahuan masyarakat (termasuk anak2),
bahkan orang2 yg tdk pernah melihat video porno pun jadi akhirnya ikutan lihat karena mereka penasaran seperti apa sih yang bikin rame di berita nasional.

fiuh, mengenaskan..

omndutz said...

bagus banget pak ulasannya ... sy g nyangka sampe segitunya ya pengaruh porno .. fiuh .. ijin share pak .. biar tmen2 sy semua punya visi yg sama spt bapak. thx b4

Maulana said...

MEMANG BENAR MAS SEKARANG LEBIH BANYAK ANAK YG NYARI MIYABI DR PD FISIKA KUANTUM
LEBIHBANYAK GERES DR PD PELAJARAN ALBER CALON GENERASI INDONESIA CUMA BISA TAWURAN PORNOGRAFI DAN YG LAEN MANAKAH SURGA KATULISTIWA TP SY SELKU INDONESIA PEOPLE MENDOAKANN AGAR INDOESIA DAPAT BER EVOLUSI DNG CEPAT TP EVOLUSI KE ARAH POSITIF YA???

Maulana said...

uups banyak yg salah maaf semuanya maklum anak desa pegang komputer

Al-Ayyubi said...

Hmm.. gak nyesal saya beli bukunya mas Eko, bener2 sama dan sebangun visi kita mas, saya kira tadinya gak ada orang aneh kaya saya yang kata temen2 punya pandangan "kegedean".
Ayo terus berjuang Bung! Sama-sama kita bangun Indonesia yang bisa setara atau bahkan melebihi negara2 berkuasa sekarang, baik dalam bidang pendidikan, research, dan lain2!

Bayu Gustomo said...

http://www.4shared.com/audio/ofCcXxc2/Copy_of_Bayu-SENYUM_UNTUK_INDO.html

SENYUM UNTUK INDONESIA

Apa perlu kita sikapi

Segalanya telah terjadi...



Semua saling

menantang.



Lantang bagaikan

perang...





Bila perlu kita mengkaji

Lebih dalam kita menggali...





Asal semua berlubang

Pasti terlihat terang...



Reff:



Bangkitlah INDONESIA..

Tunjukkan Pada dunia...



Apa yang telah terjadi

tak perlu kita sesali (tangisi)

Karna kita sudah teruji...

INDONESIA sudah teruji...

Tersenyumlah INDONESIA....

Bayu Gustomo said...

http://www.4shared.com/audio/ofCcXxc2/Copy_of_Bayu-SENYUM_UNTUK_INDO.html

"SENYUMUNTK INDONESIA"

Apa perlu kita sikapi
Segalanya telah terjadi...


Semua saling menantang.
Lantang bagaikan perang...

Bila perlu kita mengkaji
Lebih dalam kita menggali...

Asal semua berlubang
Pasti terlihat terang...

Reff:

Bangkitlah INDONESIA..
Tunjukkan Pada dunia...

Apa yang telah terjadi
tak perlu kita sesali (tangisi)
Karna kita sudah teruji...

INDONESIA sudah teruji...

Tersenyumlah INDONESIA....