Sunday, June 22, 2008

Saturday, June 21, 2008


"Afhankelijkheid"
Sri-Edi Swasono
Kompas, Sabtu 20 Desember 2008



Pesan konstitusional ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan seterusnya” sarat dengan tugas budaya.

Kasus besar bangsa ini terkait budaya. Terkait ”mencerdaskan kehidupan bangsa”, perlu penegasan bahwa mencerdaskan kehidupan bukan sekadar mencerdaskan otak. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah konsepsi budaya, bukan sekadar konsepsi biologis genetika (MFH, 2005).

Kongres Budaya

Dalam konteks kemerdekaan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diartikan sebagai melepaskan diri dari keinlanderan dan keterjajahan, serba minder, takut, tunduk dan terkekang berbagai unfreedom, suatu keterbelengguan kultural. Berani merdeka adalah berani mandiri, melepas afhankelijkheid, melepas ketergantungan nasib kepada pihak lain. Ini tugas budaya kita.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef (Kompas, 5/9/2002) mengingatkan, pembangunan nasional bertujuan meningkatkan innerlijke beschaving, meningkatkan harkat martabat bangsa, memiliki innernobility. Sebagai pembicara pada Kongres Budaya 2003 di Bukittinggi, cita-cita berkehidupan cerdas ini saya kemukakan dengan harapan agar dapat dilahirkan dari kongres ini suatu strategi budaya solid untuk memajukan bangsa agar bangsa ini tidak mengkeret jalan di tempat.

Saya sempat mengemukakan (Kompas, 16/8/2005), untuk mencapai suatu kecerdasan hidup bangsa, diperlukan sikap- sikap budaya, seperti mengejar kepintaran, berakal, kreatif, inovatif, produktif, jujur, berharga diri, dan mandiri. Artinya, pembangunan nasional adalah upaya modernisasi membangun manusia seutuhnya, yang semuanya dapat direncanakan melalui perencanaan pembangunan nasional.

Pembangunan menjadi upaya nasional untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan membangun, expanding people’s capabilities (Sen, 2002), membangun ketahanan nasional menuju kejayaan bangsa dan negara, memperkukuh modal sosial budaya yang mendasari modal ekonomi. Dalam GBHN, hal ini disebut demi mendesain wujud masa depan.

Namun, GBHN (secara gegabah) telah dihapus. Akibatnya, kita kehilangan landasan budaya dan aneka dimensi dalam pembangunan. Tidak ada lagi pertanyaan mendasar ”what kind of society do we want to have in the future”, sebagaimana dilemparkan Sudjatmoko kepada kami di Bappenas (1973).

Tentu menyedihkan saat beberapa pekan lalu saya memberi kuliah tamu di
Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Seoul. Saat itu seorang mahasiswa bertanya, ”Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu bilang kepada murid-muridnya di HUFS bahwa Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju di Asia. Kini Prof Koh Young Hun, salah satu murid Prof Ahn Young Ho 30 tahun lalu itu, mengatakan kepada kami hal serupa, Indonesia amat berpotensi menjadi negara maju. Mengapa berpotensi melulu, kapan majunya?”

Jawaban saya jujur-jujur saja. ”Indonesia adalah negara pluralistik dan multikulturalistik yang penuh heterogenitas, sedangkan bangsa Korea memiliki homogenitas yang solid. Mungkin ini yang membuat rakyat Korea mudah diatur bersinergi. Nation and character building Indonesia belum selesai.Untuk itu diperlukan kepemimpinan tangguh. Indonesia kaya akan sumber daya alam, potensinya luar biasa. Maka, Indonesia selalu dibidik- bidik, dikacau kekuatan global agar tidak bersatu kukuh, sehingga kekayaan alamnya mudah dirampok bangsa-bangsa serakah. Lembaga-lembaga kreditor tidak benar-benar membantu, tetapi malah menjerumuskan agar Indonesia tetap bergantung pada luar negeri, terutama perekonomiannya.”

Juga saya katakan, kini anak-anak muda Indonesia sedang bangkit tekadnya untuk maju dan mandiri. Saya tambahkan, bila Barack Obama bersemboyan "Change", para mahasiswa saya bersemboyan lebih maju, change and progress.

Prof Koh Young Hun menuliskan semangat kebangsaannya (Kompas, 26/1/2008), ”Korea Saja Bisa, Apalagi Indonesia”. Ini adalah sindiran halus, judul terselubung yang sebenarnya ”Korea Bisa, Kok Indonesia Tak Bisa-bisa”.

Presiden Korea Lee Myung-bak menancapkan tekad membangunnya 7-4-7, artinya: 7 persen pertumbuhan ekonomi, 40.000 dollar AS pendapatan per kapita, dan menjadi negara ke-7 terbesar ekonominya di dunia dalam pemerintahannya.

Sedikit catatan. Selain itu, Malay Studies HUFS yang dipimpin Prof Ahn, yang sejak 33 tahun lalu berubah menjadi Jurusan Malay-Indonesia Studies (atas kerja sama awal dengan Universitas Indonesia 1975), telah meluluskan 2.500 lulusan berbahasa Indonesia. Prof Ahn menerbitkan Kamus Indonesia-Korea dan Prof Koh melalui Gramedia menerbitkan kumpulan cerpen Korea Laut dan Kupu-kupu.

Malas dan Boros

Mengapa Indonesia boros (bisa memahami budaya prihatin, tetapi tidak memahami budaya austerity). The myth of lazy people bagi Indonesia bukan lagi mitos, tetapi mendekati kebenaran. Kita suka libur-libur panjang.

Budaya cinta tanah air (merawat, tidak merusak) belum terasa sebagai kewajiban, padahal cinta tanah air bagian dari iman. Mengapa Indonesia tak kunjung memahami budaya bersih, padahal kebersihan bagian dari iman. Di sekitar kita terlihat kampus-kampus yang kotor karena kaum terpelajar ini tidak tahu bersih itu ”yang seperti apa”. Jakarta kotor oleh corat-coret anak-anak yang berjuang mencari pengakuan keberadaan, tetapi kita tidak memberi mereka identitas dan kebanggaan.

Budaya berkonsumsi lebih menonjol daripada berproduksi, iklan-iklan menjuruskan rakyat pada pola konsumsi boros, affluency yang mendorong korupsi yang merongrong daya tumbuh ekonomi kita. Kita selalu takut tidak kebagian, maka kita tidak berbudaya antre.

Kesenian Indonesia lebih menjadi pameran ekonomi daripada penghayatan budaya sehingga tak muncul menjadi kebanggaan nasional. Kita menjadi éla-élo, terseret gebyar keserakahan global.

Kebinekaan sebagai aset nasional tidak digarap menjadi keutuhan nasional. Mutualisme nasional harus bisa diciptakan sebagai daya ikat dinamis sehingga kebinekaan menjadi kohesi nasional. Dengan mutualisme, gerak divergensi lebih mudah dikonversi menjadi konvergensi nasional. Kerja sama antardaerah dengan segala local specifics-nya menciptakan interdependensi nasional. Semua ini tidak mendapat posisi strategis dalam perencanaan pembangunan budaya.

Budaya pangreh (yang menge-recht atau menghukum) tidak ditransformasi menjadi kebudayaan pamong (yang mengurus rakyat). Akibatnya, budaya menggusur orang miskin lebih menonjol daripada menggusur kemiskinan. Sikap mendukung ”daulat rakyat” dibiarkan kalah oleh ”daulat pasar”. Kita lupa bertanya bagaimana mentransformasi diri dari ”bangsa kuli” menjadi ”tuan di negeri sendiri” dan menolak menjadi ”jongos globalisasi” seperti saat ini. Artinya, bagaimana kita membentuk kedigdayaan nasional.

Mungkin, itu sekelumit makna perlunya kita berkongres budaya, mendesain strategi budaya, dan mendesain masa depan melalui perencanaan pembangunan nasional.

Sri-Edi Swasono
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Friday, June 20, 2008

H. Agus Salim, Menguasai 7 Bahasa Asing Sekaligus



Namanya Haji Agus Salim.

Dia adalah salahsatu tokoh besar perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sukarno bahkan menyebutnya "The Grand Old Man", tokoh besar yang terhormat.

Dan Agus Salim menguasai 7 bahasa asing, Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki dan Jepang. Tokoh-tokoh besar Indonesia lainnya, seperti Sukarno dan Hatta, rata-rata menguasai 4 bahasa utama dunia. Kalau Indonesia mempunyai pejuang-pejuang unggul, bukankah Indonesia pastinya bisa mengalahkan bangsa-bangsa Barat dan Jepang? Atau bangsa manapun di dunia?

Kenapa Indonesia sekarang terbelakang?

Why? (Inggris)
Waarom? (Belanda/Kumpeni)
Warum? (Jerman)
Doshite? どして? (Jepang)
Pourquoi? (Perancis, puqwua)
Nape si'? (Batavia)


(Level akses ke seluruh ilmu pengetahuan dunia)
(Pengetahuan)
(Pengetahuan adalah, Kekuatan)

Thursday, June 19, 2008

The Nine Billion Names of God

Arthur C. Clarke, "The Nine Billion Names of God".
Salahsatu cerita sains fiksi terbaik di dunia.


This short story tells ..
of an Asian monastery whose monks have long sought to list all of their very numerous names for God, as they believe the universe was created in order to note all the names of God. And once this naming is completed, God will bring the universe to an end.

Centuries ago ..
the monks created a writing system in which, they calculated, they could encode all possible names of God in no more than nine characters each, according to a set of constraints. (For example, no name could have the same character repeating more than three times consecutively.) Writing the names out by hand, as they had been doing, would take another fifteen thousand years.

The monks wish to use modern technology in order to finish this task more quickly. They purchase a computer capable of printing all the possible permutations, and they hire two Westerners to install and program the machine. The computer operators are skeptical, but play along with the monks.

The operators engage the computer. After three months, as the job nears completion, they fear the reaction of the monks when existence will fail to end. The men decide to flee the monastery some hours before the computer finishes its task. They know the monks won't bother to chase after them, because the computer is finishing its task automatically.

After their successful escape, they pause on their way back to civilization at about the same time the computer prints the final name. They look back to the vast black sky, and notice, that "overhead, without any fuss, the stars were going out.."



1967 - in Clarke, Arthur C. The Nine Billion Names of God: The Best Short Stories of Arthur C. Clarke. New York: Harcourt, Brace & World, 1967.
Reprint: Amereon, Ltd., 1996.

Wednesday, June 18, 2008

MARS

Welcome, to Mars.

"Victoria Crater", Mars, November 6, 2006.

Saturday, June 14, 2008

Lamborghini Gallardo

Mau ikutan test-drive salahsatu mobil sport tercanggih di dunia?
Inilah test-drive dari, Lamborghini Gallardo.
Selamat menikmati.. and fasten your seatbelt.

1 mil = 1,6 km
197 mil/jam = 315 km/jam

Wednesday, June 11, 2008

Chuck Norris Lucu-lucu

Mau tahu seberapa "jagoan", "berbahaya", dan ”mematikannya” Chuck Norris?
Inilah dia, "Chuck Norris Facts"..


Some people wear Superman pajamas. Superman, wears Chuck Norris pajamas.
The original draft of “The Lord of the Rings” featured Chuck Norris instead of Frodo Baggins. It was only 5 pages long, as Chuck "roundhouse-kicked" Sauron’s ass halfway through the first chapter.
When Chuck Norris does a pushup, he isn't lifting himself up, he's pushing the Earth down.
Chuck Norris roundhouse kicks don't really kill people. They wipe out their entire existence from the space-time continuum.

If, by some incredible space-time paradox, Chuck Norris would ever fight himself, he'd win. PERIOD.
A study showed the leading causes of death in the United States are: 1. Heart disease, 2. Chuck Norris, 3. Cancer.

Ninjas want to grow up to be just like Chuck Norris. But usually they grow up just to be killed by Chuck Norris.
When J. Robert Oppenheimer said "I am become Death, the Destroyer Of Worlds", He was not referring to the atomic bomb. He was referring to the Chuck Norris halloween costume he was wearing.

MacGyver can build an airplane out of gum and paper clips, but Chuck Norris can roundhouse-kick his head through a wall and take it.
Behind every successful man, there is a woman. Behind every dead man, there is Chuck Norris.
Google won't search for Chuck Norris because Google knows you don't find Chuck Norris, he finds you.

Nagasaki never had a bomb dropped on it. Chuck Norris jumped out of a plane, and punched the ground.
It is scientifically impossible for Chuck Norris to have had a mortal father. The most popular theory is that he went back in time and fathered himself.
Chuck Norris can judge a book by its cover.

Chuck Norris doesn't read books. He stares them down until he gets the information he wants!
When Bruce Banner gets mad, he turns into the Hulk. When the Hulk gets mad, he turns into Chuck Norris.
The original title for “Alien vs. Predator” was “Alien and Predator, vs Chuck Norris”. The film was cancelled shortly after going into preproduction. No one would pay nine dollars to see a movie fourteen seconds long.
Kryptonite has been found to contain trace elements of Chuck Norris roundhouse kicks to the face. This is why it is so deadly to Superman.

Chuck Norris doesnt wear a watch, HE decides what time it is.
Chuck Norris never wet his bed as a child. The bed wet itself, out of fear.
Jean-Claude Van Damme once kicked Chuck Norris' ass. He was then awakened from his dream, by a roundhouse kick to the face.

Chuck Norris doesn't actually write books, the words assemble themselves out of fear.
Newton's Third Law is wrong: Although it states that for each action, there is an equal and opposite reaction, there is no force equal in reaction to a Chuck Norris roundhouse kick.
When Chuck Norris talks, everybody listens. And dies.
Chuck Norris ordered a Big Mac at Burger King, and got one.

It takes Chuck Norris 20 minutes to watch "60 Minutes".

If you ask Chuck Norris what time it is, he always says, "Two seconds 'til." After you ask, "Two seconds 'til what?", he roundhouse-kicks you in the face.
Chuck Norris is the only human being to display the Heisenberg Uncertainty Principle -- you can never know both exactly where and how quickly he will roundhouse-kick you in the face.
Time waits for no man. Unless that man is Chuck Norris.

Chuck Norris discovered a new theory of relativity involving multiple universes in which Chuck Norris is even more badass than in this one. When it was discovered by Albert Einstein and made public, Chuck Norris roundhouse-kicked him in the face. We know Albert Einstein today as Stephen Hawking.

The quickest way to a man's heart is with Chuck Norris' fist.

There is no theory of evolution, just a list of creatures Chuck Norris allows to live.
The opening scene of the movie "Saving Private Ryan" is loosely based on games of dodgeball Chuck Norris played in second grade.
Someone once tried to tell Chuck Norris that roundhouse kicks aren't the best way to kick someone. This has been recorded by historians as the worst mistake anyone has ever made.
There is no 'ctrl' button on Chuck Norris's computer. Chuck Norris is always in control.

Chuck Norris can kill two stones with one bird.
James Cameron wanted Chuck Norris to play the Terminator. However, upon reflection, he realized that would have turned his movie into a documentary, so he went with Arnold Schwarzenegger.
Chuck Norris can touch MC Hammer.

When the Boogeyman goes to sleep every night, he checks his closet for Chuck Norris.
Outer space exists because it's afraid to be on the same planet with Chuck Norris.
Chuck Norris counted to infinity - twice.

In the first Jurassic Park movie, the Tyrannosaurus Rex wasn't chasing the jeep. Chuck Norris was chasing the Tyrannosaurus AND the jeep.

In ancient China there is a legend that one day a child will be born from a Dragon, grow to be a man, and vanquish evil from the land. That man is not Chuck Norris, because Chuck Norris killed that man.
Chuck Norris did not "lose" his virginity, he stalked it, and then destroyed it with extreme prejudice.
Most people know that Descartes said, "I think, therefore I am." What most people don't know is that that quote continues, "...afraid of Chuck Norris."
There are now five cup sizes at Starbucks: Short, Tall, Grande, Venti, and Chuck Norris.
Chuck Norris can set ants on fire with a magnifying glass. At night.



Chuck Norris adalah bintang film laga tahun 80-an. Dia biasanya bermain sebagai tentara jagoan (Missing in Action), atau sebagai jago karate. Dia jadi terkenal karena pernah berlatih bersama Bruce Lee. Style-nya yang paling terkenal adalah tendangan khasnya, tendangan memutar, roundhouse kicks.

Tuesday, June 10, 2008


Sains, dan Pendidikan China Vs Kita
Ary Mochtar Pedju
Kompas, Kamis 24 November 2005



”Since 1978, China has been the world's most successful economy…. The engines of growth are still running strong…. The basic reason for the growth is specifically adopting the technologies of the leading innovating countries” (Jeffrey Sachs, The End of Poverty, 2005).

Pada dasarnya Sachs kagum dengan pembangunan di China yang dalam 20 tahun dapat mengurangi kemiskinan penduduknya lebih dari satu miliar, dari 64 persen (1981) menjadi 17 persen (2001).

Peran terpenting proses itu adalah pemanfaatan teknologi. Sachs ingin mengatakan, pembangunan di China berbasis sains dan teknologi. Meski slogan (partai) politik "berbanjar menuju sains" telah dikumandangkan lama, gong terpenting adalah ucapan politik Deng Xiaoping 1978, "bila China ingin memodernisasikan pertanian, industri, dan pertahanan, maka yang harus dimodernisasikan lebih dulu adalah sains dan teknologi dan menjadikannya kekuatan produktif!" (Ke Yan, Science and Technology in China, 2004).

SEZ

Sudah amat banyak dibahas tentang keajaiban dan kecepatan pembangunan China melalui proyek raksasa Special Economic Zones (SEZ) sepanjang pesisir timur China, dari selatan hingga utara sekaligus melambangkan reformasi dan keterbukaan China. Namun, yang tidak pernah disorot adalah bagaimana peran sains dan teknologi dalam investasi raksasa itu dimanfaatkan untuk mencerdaskan bangsa China sebagai kunci filsafat social market economy mereka. China memasukkan sains, teknologi, dan pendidikan ke grand design pembangunan nasionalnya. Mereka harus mencapai keadaan, menurut Ke Yan, economic construction must rely on science and technology, the scientific and technological work must serve economic construction….

Dalam bukunya, Sachs mengingatkan, untuk memfungsikan ekonomi dengan baik, diperlukan enam modal dasar dalam satu paket, yakni infrastruktur, human capital, knowledge capital, business capital, natural capital, dan public institutional capital, yang semuanya mengandung unsur sains dan teknologi di dalamnya.

Konstruksi Sosial

Bagaimana mewujudkan gagasan-gagasan itu? Ke Yan menginformasikan, sejak 1990-an Pemerintah China mengimplementasikan pentingnya "peremajaan dan revitalisasi negara melalui pengetahuan dan pendidikan".

Pengetahuan dan pendidikan menjadi motor penggerak primer berbagai tujuan, yaitu pengembangan ekonomi dan masyarakat, mengalihkan fokus pengembangan ekonomi agar bergantung pada kemajuan sains dan teknologi, meningkatkan kompetensi tenaga kerja, dan yang terpenting menciptakan kultur baru berbasis pengetahuan. Tugas berat ini dibebankan ke pundak Menteri Kebudayaan China. (Bandingkan dengan tugas Menteri Kebudayaan dan Pariwisata kita). Singkat kata, tanggung jawab dan tugas utama adalah "memopulerkan sains dan teknologi ke seluruh penjuru China".

Untuk menciptakan konstruksi sosial baru ini, praktis seluruh kelompok sosial harus dilibatkan, baik institusi-institusi pemerintah pusat dan daerah maupun —dan terutama— berbagai lembaga masyarakat, seperti kalangan media (koran, jurnal ilmiah/profesional, buku berbagai pengetahuan, televisi, internet), berbagai komunitas kota, dunia usaha, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan tentunya masyarakat sains dan teknologi sendiri.

Undang-undang Tekad China menciptakan scientific culture diperkuat lahirnya undang- undang satu-satunya di dunia pada tahun 2002, "Science and Technology Popularization Law of the People's Republic of China".

Menteri Kebudayaan yang bertanggung jawab untuk itu mengoordinasikan menteri- menteri sains dan teknologi, pendidikan, serta kesehatan dan pertanian. Berbagai organisasi yang dilibatkan antara lain Asosiasi Sains dan Teknologi China, Akademi Ilmu Pengetahuan China, Asosiasi Wanita China, dan berbagai organisasi yang menjangkau kaum remaja China.

China tampaknya mengikuti pola evolusi/revolusi yang telah banyak ditulis para ahli sejarah, filsafat, sosiologi, sains dan teknologi dunia, di mana sejak akhir renaisans 500-an tahun lalu dunia mengalami revolusi sains lebih dulu, disusul revolusi teknologi- industri, lalu revolusi ekonomi. Kini, ke empat unsur ini telah kait- mengait tanpa sambungan (seamless).

India

Dalam bukunya, Jeffrey Sachs juga menulis kekagumannya tentang India, negara raksasa yang juga miskin, tiba-tiba meledak dalam ekonomi dunia dalam 15 tahun terakhir dengan pembangunan ekonominya yang mengandalkan teknologi tinggi, teknologi informasi (IT-based). Investasi utama India adalah pada pendidikan tinggi, saat mendirikan institut-institut teknologi sekitar 50-an tahun lalu. Langkah India saat itu dicemooh para ahli pembangunan. Mereka skeptis atas pilihan India, yang akhirnya menetapkan teknologi canggih sebagai strategi membangun.

India, yang kini telah memiliki lembaga pendidikan tinggi kelas dunia, hanya dalam 10 tahun (1990-2001) berhasil mengurangi kemiskinan dari 42 persen menjadi 35 persen.

Meski India masih merasa ketinggalan dari China, mereka berhasil mengembangkan home-grown technology, dan dengan cerdas memasukkannya ke dalam sistem ekonomi. Banyak yang dapat dipelajari dari keberhasilan China. Mereka telah bisa bertualang dengan teknologi baru dan tinggi. Oktober lalu mereka meluncurkan pesawat luar angkasa berawak, Shenzhou VI, yang mencengangkan dunia. Mereka dengan serius menaati tuntutan global tentang lingkungan hidup. Contoh, mereka mengklaim sebagai negara pertama yang berhasil menciptakan teknologi—batu bara—bersih untuk kebutuhan energi.

Menarik dipelajari bagaimana mereka membangun dengan bertumpu kecerdasan manusia, dan bagaimana mengelola kegiatan popularisasi sains serta menciptakan kultur baru. Namun, yang terpenting adalah bagaimana China berusaha melepaskan diri dari "perangkap kemiskinan" (poverty trap), yakni: karena tidak cerdas maka miskin, dan karena miskin tak mungkin cerdas.

Ary Mochtar Pedju
Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)
Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), Depdiknas

PROMETHEUS UNBOUND


"To suffer woes, which Hope thinks infinite;
To forgive wrongs, darker than death or night;
To defy Power, which seems omnipotent;
To love, and bear; to hope till Hope creates.

From its own wreck the thing it contemplates;
Neither to change, nor falter, nor repent;
This, like thy glory, Titan, is to be
Good, great and joyous, beautiful and free;
This is alone Life, Joy, Empire, and Victory."



Karya besar Percy Bysshe Shelley, Prometheus Unbound. Prometheus adalah seorang dewa yang dihukum rantai selama seribu tahun oleh Zeus karena memberikan api kepada umat manusia. Prometheus harus menanggung derita yang begitu hebat karena cintanya pada umat manusia.

Sunday, June 8, 2008

ANTI-MATTER

Matter Vs Antimatter

Mungkin Anda mengira antimater hanya ada dalam cerita khayalan? Teknologi bahan bakar pesawat luar angkasa dan senjata perang bintang yang ada dalam cerita fiksi Star Trek?

Antimatter, lawan dari setiap "matter", setiap partikel yang ada dalam alam semesta, benar-benar ada. Partikel Atom, yang terdiri dari Proton, Neutron, dan Elektron, mempunyai lawannya yaitu Anti-Proton, Anti-Neutron, dan Anti-Elektron/Positron. Bahkan, para ilmuwan Bumi sudah mampu membuatnya, salahsatunya adalah lawan dari atom Hidrogen, yaitu Antihidrogen.

Partikel ajaib ini sudah dibuat dalam jumlah yang sangat kecil oleh lembaga ilmiah super canggih bernama, CERN.


ANTIMATTER
CERN
Antimatter weapon

Wednesday, June 4, 2008

What we do in life...


"Fratres! Three weeks from now, I will be harvesting my crops. Imagine where you will be, and it will be so. Hold the line! Stay with me! If you find yourself alone, riding in the green fields with the sun on your face, do not be troubled. For you are in Elysium, and you're already dead!
Brothers, what we do in life... echoes in eternity!"

Roman General Maximus Decimus Meridius, in the
battlefield of Germania
”Gladiator”, 2000.