Tuesday, November 17, 2009

MENUNGGU ANTIGONE..



Menunggu Antigone
Kompas, Selasa, 10 November 2009 02:29 WIB
Toto Suparto




"Berani, sekali lagi berani, dan selamanya berani,” begitu ucapan Danton yang dihayati dan diamalkan oleh Antigone.

Dramawan Perancis, Jean Anouilh (1910-1987), melahirkan Antigone lewat sebuah lakon. Tokoh perempuan ini merupakan wakil semangat yang menentang dan menyerukan perlawanan terhadap tirani raja Creon.

Antigone digambarkan sebagai perempuan heroik yang berani berkata ”Tidak!” saat banyak orang berseru ”Iya.” Sikap itu membuatnya diakrabi kesulitan sampai-sampai lupa bahwa dirinya adalah perempuan yang seharusnya menjaga penampilan.

Sebaliknya, ia membiarkan tubuhnya kurus kering sehingga memudarkan kecantikannya. Wajar jika ia lalu nyaris tak mengenal makna cinta, apalagi setelah lelaki yang ia kagumi lari ke pelukan perempuan lain.

Meski demikian, ia dipuja sebagai pahlawan. Keberaniannya berkata ”Tidak!” bukan tanpa konsekuensi. Ia mengorbankan kepentingan diri demi kepentingan orang banyak. Ia membela rakyat ketimbang menghamba penguasa. Ia dinilai altruis.

Meminjam ukuran Pearl M Oliner (1988), altruis itu acap bertindak hanya menolong orang lain, tindakan itu mengandung risiko tinggi, tindakan itu tanpa mengharap pamrih, imbalan, atau bentuk penghargaan lain, dan tindakan itu dijalani dengan sukarela. Antigone dihormati sebagai pahlawan.

Ukuran Fundamental

Antigone adalah personifikasi pahlawan. Setiap zaman melahirkan pahlawannya..


Baca kelanjutan kisahnya, di kompas.com

No comments: