Sunday, April 4, 2010

Movie Review : My Name is Khan Lebih Seru dari Avatar!


Minggu, 4 April 2010, long weekend.



Apa itu film yang baik?
Dan bagaimana dengan film-film terbaik?
Film yang baik adalah film yang minimal menghibur kita. Sedangkan film yang terbaik, adalah film-film spesial yang mampu memberikan kita pengalaman baru, memperkaya jiwa dan wawasan kita, memberikan kita pencerahan, dan membuat kita mampu melihat hidup ini dengan lebih baik dan optimis.

Saya penggemar berat film sejak kecil. Dan mungkin hampir semua film terbaik pernah saya tonton. Godfather, 2001 (Kubrick), Shawshank Redemption, Citizen Kane, Star Wars (the original trilogy), juga nyaris semua film-film box office populer.

Ketika teman saya mas Nanang Qosim Yusuf (pendiri The 7 Awareness) mengajak saya dan teman-teman menonton film India, “My Name is Khan”, lengkap dengan sang bintang besarnya, Shahrukh Khan, saya di satu sisi jadi penasaran, tapi juga lumayan skeptis.

Saya belum pernah nonton film India, kecuali kilasan imagenya yang sering terlintas waktu membolak-balik channel tivi, orang-orang India, dengan pakaian tradisionalnya menyanyi-nyanyi setiap ada kesempatan, terutama kalau sudah ketemu pohon di lapangan luas, and it happens a lot!

Tapi Jum’at sore kemarin, walaupun agak telat akhirnya kita sama-sama nonton MNIK di Bintaro Plaza. Tidak kita sangka, walaupun sudah cukup lama beredar di bioskop Jakarta, ternyata penontonnya disana tetap penuh, full house, rame, sold out abis! (Sebelumnya sebulan yang lalu mencoba nonton di Plaza Senayan XXI, tidak berhasil, kehabisan tiket).

Dan ternyata, MNIK adalah salahsatu film terbaik yang pernah saya tonton. MNIK bahkan lebih bagus dan menyentuh dari Avatar (Cameron), Shutter Island (Scorsese), dan yang baru juga saya tonton, Clash of Titans.

Shahrukh Khan dan Kajol diundang membuka sesi perdagangan
NASDAQ New York Stock Exchange, 1 Februari 2010

MNIK lebih bagus dari Avatar ?


Rizwan Khan (Shahrukh Khan) ceritanya adalah seorang muslim India yang menderita Asperger’s Syndrome, sejenis autisme dimana dia seringkali mengalami kekacauan logika berpikir, social skills, dan sering ceroboh secara fisik. Tapi ternyata penderita penyakit ini juga bisa punya fokus yang tinggi, sehingga Rizwan mempunyai level memori diatas normal dan seringkali terkesan genius. Bahkan dia bisa hafal cerita dalam bahasa Inggris walaupun dia mungkin tidak paham apa yang dibicarakannya itu.

Dia juga beruntung punya ibu yang menyayanginya dan sangat bijaksana. Hidup di India yang terpecah antara Muslim dan Hindu, ibunya menasehatinya, bahwa di dunia ini selalu hanya ada 2 jenis manusia, manusia yang baik, dan manusia yang tidak baik, dan tidak ada perbedaan lain selain itu. Hanya itulah yang paling berarti bagi semua orang baik, dan bagi Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Ini adalah salahsatu ciri film terbaik, anda bisa belajar sesuatu dari sana.

Setelah ibunya meninggal, Rizwan menyusul adiknya ke Amerika. Sebagai muslim, tentu saja ia lebih sulit masuk ke Amerika, tapi ia berhasil. Disana ia membantu adiknya menjadi penjual perlengkapan kecantikan, seperti pencerah wajah buat salon-salon (yang semuanya sudah ia coba sendiri..).

Keunikannya sebagai penderita asperger’s, digabung dengan kepercayaan dirinya serta kegigihannya membuatnya mudah diterima banyak orang di Amerika. Rizwan juga sangat jujur melebihi salesman normal. Dia lebih rela produknya tidak terjual terlalu banyak, supaya pelanggannya tidak rugi kalau produknya tidak terpakai dan jadi kadaluarsa. Dia benar-benar seorang penjual yang pantas dipercaya para pembelinya dan mereka semua senang padanya.

Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita istimewa di sebuah salon. Dia sangat cantik, cerdas, menyenangkan, senang tertawa, ramah, sangat cantik (did i say that already?), dan dia membuat hidup jadi lebih meriah bagi semua orang yang ada di dekatnya. Namanya adalah Mandira, yang diperankan oleh Kajol, dengan akting yang sangat menyenangkan, kuat, dan emosional sekaligus.

Dan Kajol, eh Mandira yang beragama Hindu, akhirnya jatuh cinta pada Rizwan, yang unik, memiliki kekurangan, tapi baik hatinya, percaya diri, dan bersungguh-sungguh mencintai Mandira.



Tapi kemudian terjadilah peristiwa yang mengguncang seluruh dunia itu. Serangan teroris 9/11 yang menghancurkan menara kembar WTC. Dan hidup semua orang berubah drastis. Rizwan, seorang muslim India, dan semua orang muslim Amerika langsung berubah menjadi musuh bersama. Bahkan akhirnya sebuah kejadian membuat Mandira berbalik membenci dan mengusirnya.

Dalam marahnya Mandira berteriak kalau perlu Rizwan pergi menemui presiden Amerika untuk membuktikan cintanya dan meminta maaf. Mandira hanya mengatakan itu karena dia sedang sedih dan gundah, tapi Rizwan yang menderita asperger’s syndrome tidak memahami itu. Dia harus menemui presiden Amerika..

Dan dimulailah petualangannya yang luar biasa mengelilingi Amerika dengan satu tujuan akhir, menemui sang Presiden Amerika, dan mengatakan satu hal, My name is Khan, and i’m not a terrorist. Apa mungkin dia bisa ketemu sama Presiden Amerika?

Dan dia harus membuktikan keyakinannya itu tidak hanya dengan kata-kata, tapi dengan menunjukkan perbuatan-perbuatan yang baik bagi sesama umat manusia. Bagaimana ia melakukannya?


The Most Inspiring Story


Cerita My Name Is Khan penuh dengan inspirasi. Bagaimana seorang yang terlihat punya kekurangan, tapi bisa menjadi manusia yang berguna, dan bisa berbuat banyak pada orang lain. Kita bisa belajar bahwa dengan kebaikan dan kesungguhan hati kita bisa mampu berbuat sesuatu yang baik dan besar. Ini adalah sesuatu yang penting bagi anda, anak anda, or if you’re a boss, karyawan anda.

Walaupun begitu banyak cobaan yang menghalangi, kita akhirnya akan selalu bisa mengatasinya dengan usaha. Dan akhirnya kita akan belajar bahwa di dunia yang kadang berat ini ada juga dunia yang penuh dengan kebaikan dan cinta.

Kesimpulannya, tontonlah film ini, tontonlah bersama teman-teman anda, keluarga anda, semua orang yang anda cintai. Kalau anda menonton film Avatar, setelah keluar dari bioskop anda akan bilang bahwa film itu seru dan rame.

Kalau anda menonton My Name is Khan, anda keluar dari bioskop dan anda akan jadi manusia yang lebih terinspirasi dan punya pandangan yang lebih baik tentang dunia ini. Selamat terinspirasi.

Lihat jadwalnya disini :
Cinema 21



9 comments:

Unknown said...

jd tertarik,,,filmnya udah lama tp saya blum jg nonton,,,

Eko Laksono said...

hai mas Siroel, tonton deh, sangat jarang ada film sebagus dan seistimewa ini, apalagi dari hollywood sekarang. salam, eko.

The Michi said...

tp klo kata gw mah lebih bagusan apatar da,, MNIK itu lebih standar, tema tema sprti itu udh bnyk,, bhkn lebih lebih bgus dr slamedog milioner,,! tp klo apatar, selain keren dngn spesial efeknya, ceritanya jg unik, inspirasi bgt .. ketika sbuah kyakinan,, bisa mengalahkn sgalanya,pesan'y hmpir mirip sich sma MNIK, Tp penyampain film apatar lebih gila,

Eko Laksono said...

Hai the Michi, apatar juga bagus kok. dan special efeknya sih memang ngga ada yang ngalahin tuh kayaknya. revolusioner. memang tiap orang sih pastinya punya sisi yang unik dalam melihat sesuatu, termasuk melihat film yang bagus itu seperti apa. tapi yang penting kita bisa menikmati film itu dan banyak manfaatnya kalau kita bisa menarik pelajaran dari film yang kita tonton itu. trims banget, salam, eko.

Hilmy Nugraha said...

MNIK bagus mas,
lebih ke masalah human rights,

dalem n nendang banget!

:D

Eko Laksono said...

Hai mas Hilmy, jangan lupa kasih tahu teman-temannya untuk nonton ya. kalau banyak orang terinspirasi jiwa dan pikirannya untuk jadi lebih baik, itu juga sama dengan membuat Indonesia kita jadi lebih baik. salam, eko.

ciptasylva said...

Film India terbagus yg pernah aku tonton,,sampe2 nonton 2x dan tetap aja nangis..menyentuh dan penuh insipirasi..

Eko Laksono said...

hai ciptasylva, MNIK juga film india trbagus yang pernah saya tonton, soalnya emang baru nonton itu sih.. hehe. salam, eko.

Prazt said...

Coba dech "3 idiots", sebuah film yang menginsipirasi bagi kata semua tentang pendidikan, keluarga, cita-cita dan kreativitas. Meskipun dikemas dalam cerita komedi tp pesan yg disampaikan cukup dalam. Cob dech tonton ni film.