Bapak Bangsa Indonesia ini (yes, that's right), selain wajahnya mirip Nicolas Saputra, juga super cerdas dan kuliah Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universiteit Zurich di Swiss, universitas tempat sang fisikawan besar Albert Einstein kuliah.
Di tahun 1913, dia meramalkan secara saintifik kejadian besar yang akan datang di Indonesia secara tepat. Dan bahkan seorang Sukarno pun sangat mengagumi ketajaman visi beliau. Inilah ramalannya.
"De geschiedenis kan geen enkel volk aanwijzen dat eeuwig overheerscht is. Moge dan de onvermijdelijke scheiding een vriendschappelijke zijn, opdat hierna toch steeds de weldadige wisselwerking van cultuurelementen blijven bestaan tusschen Indie en Nederland, die zooveel eeuwen door de historie met elkander vereenigt zijn geweest".
Berikut terjemahan visi futuristik beliau tersebut.
"Sejarah tidak dapat memperlihatkan adanya satupun diantara bangsa-bangsa terjajah yang mengalami penjajahan untuk selama-lamanya. Semoga perpisahan (antara Indie dan Nederland) yang memang tidak akan dapat dielakkan akan berlangsung dalam persahabatan, karena sesudahnya diharapkan dapat ada hubungan timbal-balik yang berguna dari unsur-unsur budaya antara Indie dan Nederland yang telah mengalami kebersamaan dalam sejarahnya selama berabad-abad".
Ini adalah visi masa depannya di tahun 1913. Ramalan ini bukan hasil khayalan, tapi berdasarkan pengetahuannya yang luas tentang sejarah bangsa-bangsa di dunia, pengamatan dari dinamika proses sosio-politik global yang telah terjadi, dan ekstrapolasi dari semua kemungkinan-kemungkinan yang bisa/akan terjadi dari relasi antara bangsa penjajah dengan negara jajahannya.
Dan kesimpulannya adalah, walau bagaimanapun, cepat atau lambat, bangsa Indonesia, pasti, pasti, pasti Merdeka!
Di tahun 1913, dia meramalkan secara saintifik kejadian besar yang akan datang di Indonesia secara tepat. Dan bahkan seorang Sukarno pun sangat mengagumi ketajaman visi beliau. Inilah ramalannya.
"De geschiedenis kan geen enkel volk aanwijzen dat eeuwig overheerscht is. Moge dan de onvermijdelijke scheiding een vriendschappelijke zijn, opdat hierna toch steeds de weldadige wisselwerking van cultuurelementen blijven bestaan tusschen Indie en Nederland, die zooveel eeuwen door de historie met elkander vereenigt zijn geweest".
Berikut terjemahan visi futuristik beliau tersebut.
"Sejarah tidak dapat memperlihatkan adanya satupun diantara bangsa-bangsa terjajah yang mengalami penjajahan untuk selama-lamanya. Semoga perpisahan (antara Indie dan Nederland) yang memang tidak akan dapat dielakkan akan berlangsung dalam persahabatan, karena sesudahnya diharapkan dapat ada hubungan timbal-balik yang berguna dari unsur-unsur budaya antara Indie dan Nederland yang telah mengalami kebersamaan dalam sejarahnya selama berabad-abad".
Ini adalah visi masa depannya di tahun 1913. Ramalan ini bukan hasil khayalan, tapi berdasarkan pengetahuannya yang luas tentang sejarah bangsa-bangsa di dunia, pengamatan dari dinamika proses sosio-politik global yang telah terjadi, dan ekstrapolasi dari semua kemungkinan-kemungkinan yang bisa/akan terjadi dari relasi antara bangsa penjajah dengan negara jajahannya.
Dan kesimpulannya adalah, walau bagaimanapun, cepat atau lambat, bangsa Indonesia, pasti, pasti, pasti Merdeka!
Sang Bapak Bangsa Indonesia yang hebat ini bernama Sam Ratu Langie.
No comments:
Post a Comment