Saturday, August 11, 2007

Hidup itu 'kompleks' dan 'berat', tapi..




Central Park, New York


"People are often unreasonable, illogical, and self-centered;
Forgive them anyway.

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway.

If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
Succeed anyway.

If you are honest and frank, people may cheat you;
Be honest and frank anyway.

What you spend years building, someone could destroy overnight;
Build anyway.

If you find serenity and happiness, they may be jealous;
Be happy anyway.

The good you do today, people will often forget tomorrow;
Do good anyway.

Give the world the best you have, and it may never be enough;
Give the world the best you've got anyway.

You see, in the final analysis,it is between you and God;
It was never between you and them anyway."


Dalam hidup kita yang lumayan singkat ini, kita berusaha untuk hidup dengan baik, menjadi baik.
Kita berjuang mencari kebahagiaan, hidup tanpa kesulitan, tanpa sakit hati.
Tapi hidup tidak selalu seperti yang kita impikan, dan kita berjuang mencari jawaban, mencari makna, mencari alasan, reasons.

Kita menjadi orang baik dan berharap semua orang akan baik kepada kita.
Kita berjuang mencari kesuksesan, prestasi diatas orang lain, dan berharap orang lain menghormati kita.
Kita mau menjadi orang kaya-raya, dengan harta berlimpah, berharap bisa membeli sedikit kebahagiaan dan mengenyahkan semua masalah dengannya.
Kita membeli barang-barang mahal, baju bagus, mobil yang lebih mahal, rumah megah, atau sekedar ponsel terbaru, laptop, sehingga orang lain tidak akan pernah merendahkan kita.
Kita ingin menjadi raja, mempunyai status terhormat, terkenal, membuat orang lain menghormat-hormati kita. Tapi seperti Anda lihat, hidup mereka mungkin lebih berat dari kita.

Manusia sangat kompleks, dunia sangat kompleks, and maybe the world is just a series of great chaos anyway. And we are mere human, dengan segala kekurangan dan kealpaannya. Kita bisa berusaha menjadi manusia yang baik, tapi siapa yang mampu mengendalikan dunia? Tapi mungkin itu sejatinya bukan masalah yang ‘besar-besar amat’.

Ketidakbahagiaan pastinya bisa dikurangi. Tuhan itu maha mengasihi manusia. Dan kalau dipikirkan, mungkin masalah kita adalah akibat perbuatan kita sendiri. Tapi kekurangan pun bisa diperbaiki, Tuhan, yang maha pengasih, telah memberikan kita pikiran, dan hati. Manusia bisa berubah, dan bisa lebih bahagia.

Manusia bisa mendapatkan cinta, dan bisa mendapatkan lebih banyak cinta. Cinta dari teman, sahabat, orangtua, pasangan hidup kita. Cinta membuat kebahagiaan berlipat ganda, dan kesedihan kita berkurang, bahkan hilang. Tapi cinta manusia juga tidak selalu sempurna. Kadang, tapi tidak selalu, cinta mengkhianati kita. Tapi kita bisa belajar, bisa bersabar, bisa selalu menjaga hati. Dan, nikmati saja hidup ini.

Dan akhirnya, hanya akan ada satu kepastian cinta. Cinta kepada Tuhan, cinta dari Tuhan. Tuhan adalah cinta yang pasti, yang saat kita mempersembahkan cinta kita, Dia akan membalasnya lebih besar. Yang saat kita membutuhkannya, Dia pasti akan selalu ada. Kadang kita tidak langsung melihatnya, tapi mungkin ada caranya mendengar bisikan lembut Tuhan, kita hanya perlu mempelajarinya, makin mendekatkan diri pada-Nya, mendengarkan-Nya dengan hati yang pasrah, bukan hanya dengan tubuh kita.




Seandainya hidup dan pikiran kita bisa begitu ‘terjerat’ dalam cinta kasih Tuhan yang damai dan sejuk, daripada dalam segala masalah dan luka hati kita..

Seandainya kita bisa merasakan kebahagiaan-kebahagiaan yang menyejukkan setiap kali kita berjumpa Tuhan..

Dan seandainya kita bisa melihat masalah hanya sebagai ujian-ujian kecil dari hidup kita yang singkat. Dan maka kebahagiaan sejati akan perlahan menjemput kita…

Dan ingatlah hidup itu memang begitu singkat, dan ujungnya hanya satu, kembali kepada cinta-Nya, di surga.




Kita, cinta, Tuhan, simpel, indah.












(mungkin kita perlu belajar ngaji lagi ya...or Sufism maybe? Rumi?).


Baca juga file “On Heroes…, Thomas Carlyle”, tentang ketegaran orang-orang besar dalam terus berjuang dan memperjuangkan umat manusia. Be with God, always, but never give up on humanity.

5 comments:

Greta Ara said...

Wow!
Kata-katanya sungguh menginspirasi Pak Eko!!
Apakah anda tidak keberatan jika saya mempoblikasikannya di facebook?Terimakasih sebelumnya.

Eko Laksono said...

Trims Etta, dan trims sudah berkunjung, silakan saja, tentu samasekali tidak keberatan.
salam, Eko.

Greta Ara said...

terimakasih banyak dan salam kenal juga ^^.

Irvan Rachmawan said...

uuh..kata2nya dalem banget pak Eko...inspiratif. Kayaknya bener-bener renungan personal ya..:)mantap!

Eko said...

Hai Irvan, trims, dan memang lumayan personal sih, hehe. salam, Eko Laksono.