Ini adalah sungai Chonggyechon, sungai utama yang mengaliri kota Seoul, Korea Selatan pada pertengahan 1950-an. Chongyecheon berarti "aliran air yang bening".
Sekarang, 2009, Korea Selatan adalah salahsatu bangsa termaju dan terkaya di seluruh dunia. Sejajar dengan Amerika, Jepang, dan China.
Sekarang, 2009, Korea Selatan adalah salahsatu bangsa termaju dan terkaya di seluruh dunia. Sejajar dengan Amerika, Jepang, dan China.
Kenapa Korea bisa dan Indonesia pun akan bisa?
Kompas 26 Januari 2008
3 comments:
Ade ke-2, kemarin baru menyusul kakaknya, juara lomba di tingkat kabupaten. Juara 3 lho, tu foto sama pembesar bangsa ini (kepala dinas deh kalau nggak salah)...
ya, saya mengakui kepandaian dia. Tapi ya itu, jujur saya katakan, dia termasuk yang beruntung, ade mendapat labeling positif dari sekelilingnya begitu hebat, lantaran bapak-ibunya guru yang dihormati di kampung saya, lantaran saya yang pandai juga kali, hehe...
makanya kepercayaan dirinya terus menguat, sehingga bisa menelorkan prestasi, baru kelas 5 SD tapi udah beberapa piala dan piagam yang dia dapat. Tapi, yang ingin saya kemukakan disini adalah soal labeling tadi, saya tahu, dikampung saya sebenarnya setiap anak bisa seperti ade saya itu, tapi ya itu, orang2 kampung yang bukan anak guru (dan yang nggak punya kakak pandai kayak saya, hehe, becanda...) tidak seberuntung ade saya, tidak mendapat label positif dan label hebat dari lingkungannya..
alih-alih ade saya mendapat label "kamu hebat, kamu pandai...", eh, yang lain cuma dapat label "kamu kui cah ndeso...". Sedih saya, tapi ya memang belum banyak yang bisa saya lakukan, mereka tiap hari memang mendapat tambahan hafalan dan beban rumus-rumus selama 6 tahun di SD, tapi imajinasi mereka, kepercayaan diri mereka, kebanggaan diri mereka, luluh luntur pada setiap teguran, celaan, dan ungkapan negatif sekelilingnya.
Dan sekolah kita, sekalipun katanya sudah 20%, masih lebih memperhatikan pembangunan taman berair mancur, ketimbang menggugah kebesaran jiwa dan kebesaran pikir anak didik mereka... .
Mas Rizky, ingat saja bahwa kalau tidak ada penjajah, Sukarno mungkin tidak akan menjadi Sukarno yng kita kenal. Justru masalah itu dipersembahkan ke kita, sehingga kita punya kesempatan membuktikan diri kita. kalau tidak sekarang ya suatu hari nanti. tetap semangat dan yang penting terus perkuat diri, terus perkuat ilmu, suatu hari nanti pastinya Allah akan memberikan jalannya. Salam, El.
betul juga mas, itulah kenapa Parikesit dikenal tak sehebat Pandawa kakeknya... karena pada masa pandawa banyak masalah, dan pada masa parikesit semua sudah tentram...
padahal parikesit sebenarnya potensinya tak kalah unggul dengan pandawa
Post a Comment